Operasi Mantap Brata Mansinam bertujuan untuk memastikan pemilu terselenggara dengan baik
Manokwari (ANTARA) - TNI-Polri memantapkan pengamanan terhadap pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 melalui Operasi Mantap Brata Mansinam selama 222 hari (19 Oktober 2023-20 Oktober 2024) pada dua provinsi yaitu Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Daniel Tahi Monang Silitonga di Manokwari, Selasa, mengatakan pelaksanaan operasi tersebut agar pemilu dapat terlaksana dengan aman, damai, tertib, dan lancar.
Kesuksesan penyelenggaraan pemilu serentak akan menjadi bukti kematangan demokrasi Indonesia, sekaligus menjadi penentu masa depan bangsa lima tahun mendatang.
"Operasi Mantap Brata Mansinam bertujuan untuk memastikan pemilu terselenggara dengan baik," kata Daniel Silitonga.
Ia menjelaskan jumlah personel Polda Papua Barat yang terlibat dalam Operasi Mantap Brata Mansinam 2023-2024 lebih kurang lima ribu personel.
Operasi tersebut juga melibatkan personel TNI dari Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari, sehingga pengamanan lebih maksimal guna mencegah berbagai macam gangguan kamtibmas.
"2/3 personel Polda akan terlibat dalam operasi yang dibantu oleh personel TNI dari Kodam. Masing-masing Polres juga mengerahkan personel mereka," jelas Daniel Silitonga.
Baca juga: Sorong sebagai barometer keamanan pemilu 2024 di Papua Barat Daya
Ia menjelaskan personel Polda dan Kodam nantinya disebar di 13 kabupaten/kota di dua provinsi, dengan jumlah distrik atau kecamatan sebanyak 218.
Metode pendistribusian personel Operasi Mantap Brata Mansinam bervariasi yang disesuaikan dengan tingkatan kerawanan pemilu dan potensi gangguan kamtibmas.
"Pola distribusi masih terus dievaluasi mengikuti perkembangan terbaru dan merujuk pada pelaksanaan pemilu tahun sebelumnya," jelas Kapolda.
Selain itu, kata dia, Polda Papua Barat mendapat penambahan 100 personel BKO (bawah kendali operasi) Brimob dari Markas Besar Polri demi menunjang pengamanan pelaksanaan pemilu.
Oleh sebab itu, Polda Papua Barat terlebih dahulu mengidentifikasi kebutuhan agar penempatan 100 personel BKO Brimob memberikan dampak signifikan terhadap kamtibmas.
"Sementara kami masih siapkan lokasi yang di tempati personel BKO," ucap Daniel Silitonga.
Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal Ilyas Alamsyah Harahap mengatakan TNI senantiasa berpartisipasi memberikan dukungan pengamanan agar pemilu terselenggara dengan baik.
"TNI siap mengerahkan kekuatan untuk menjaga keamanan terutama wilayah-wilayah yang dianggap rawan," ucap Pangdam.
Menurut dia, penyelenggaraan pemilu yang damai dapat terlaksana apabila semua komponen masyarakat memberikan dukungan kepada aparat keamanan.
Baca juga: Kapolda Papua Barat jamin keamanan jelang Pemilu 2024
Peran media massa juga tak kalah penting dalam mengedukasi masyarakat agar tidak terprovokasi dengan penyebaran informasi hoaks melalui media sosial yang mengganggu keberlangsungan pemilu.
"Mari kita semua bahu membahu menjaga stabilitas keamanan dan politik yang tenteram," ujar Pangdam.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Barat Paskalis Semuanya menilai Operasi Mantap Brata Mansinam yang diselenggarakan selama 222 hari memberikan jaminan bagi penyelenggara pemilu melakukan semua tahapan.
"Kami mengapresiasi dukungan dari TNI dan Polri yang memberikan jaminan keamanan bagi penyelenggara dalam melaksanakan semua tahapan pemilu," ujar Paskalis.
Saat ini, kata dia, KPU fokus melakukan pencermatan dan persiapan penetapan daftar calon tetap (DCT) pada 4 November 2023.
Apabila dalam tahapan tersebut, ada calon anggota legislatif yang tidak diakomodasi dalam DCT, maka KPU mempersilahkan untuk menempuh jalur sengketa pemilu seusai ketentuan.
"Setelah DCT ditetapkan, tahapan yang penting adalah distribusi logistik ke daerah yang memerlukan pengamanan," terang Paskalis.
Baca juga: Polda Papua Barat pantau aktivitas medsos jelang Pemilu 2024
Baca juga: Polda Papua Barat siapkan personel amankan tahapan Pemilu
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023