Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada September 2023 mencapai 17,34 miliar dolar AS,turun 8,15 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan nilai impor September 2023 juga mengalami penurunan sebesar 12,45 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Impor migas senilai 3,33 miliar dolar AS, naik sebesar 25,04 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara itu impor nonmigas senilai 14,01 milyar dolar AS, mengalami penurunan sebesar 13,60 persen," kata Amalia saat konferensi pers Rilis Berita Statistik di Jakarta Pusat, Senin.

Amalia menjelaskan penurunan impor nonmigas September 2023 dari bulan sebelumnya didorong oleh impor golongan mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya yang turun 17,95 persen.

Kemudian ada golongan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya yang turun 11,89 persen, serta ampas dan sisa industri makanan yang turun 39,02 persen.

"Sementara itu peningkatan impor migas sebesar 25,04 persen disebabkan karena meningkatnya impor minyak mentah yang naik sebesar 94,40 persen," ungkap Amalia.

Penurunan nilai impor golongan barang nonmigas terbesar September 2023 dibandingkan Agustus 2023 adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya senilai 401,7 juta dolar AS (17,95 persen). Sedangkan peningkatan impor terbesar adalah garam, belerang, batu, dan semen 33,3 juta dolar AS (43,27 persen).

Secara kumulatif, nilai impor pada Januari sampai September 2023 mencapai 164,52 miliar dolar AS atau turun sebesar 8,34 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Impor nonmigas mencapai 138,76 miliar dolar AS yang turun sebesar 6,52 persen. Sedangkan impor migas mencapai 25,76 milyar dolar AS, turun sebesar 17,02 persen," ujar Amalia.

BPS mencatat tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–September 2023 adalah Tiongkok US$45,68 miliar (32,92 persen), Jepang US$12,36 miliar (8,91 persen), dan Thailand US$7,71 miliar (5,55 persen).

Sementara impor nonmigas dari ASEAN 23,01 miliar dolar AS (16,58 persen) dan Uni Eropa 10,66 miliar dolar AS (7,68 persen).

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–September 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal senilai 2.408,5 juta dolar AS (9,11 persen) dan barang konsumsi 1.071,5 juta dolar AS (7,34 persen). Sementara impor bahan baku/penolong turun 18.447 juta dolar AS (13,32 persen).

Baca juga: BPS: Nilai ekspor Indonesia September 2023 capai 20,76 miliar dolar AS
Baca juga: BPS: Produksi beras tahun 2023 berpotensi anjlok 2,05%
Baca juga: BPS catat neraca perdagangan Indonesia surplus 41 bulan berturut-turut

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023