Estimasi perputaran uang, penjualan tiket MotoGP dan pengeluaran dari penonton atau wisatawan yang hadir adalah sebesar Rp914 miliar, yang merupakan hasil sementara karena proses penghitungan masih berlangsung hingga sekarangJakarta (ANTARA) - Deputi Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dessy Ruhati menuturkan, estimasi sementara perputaran uang dalam gelaran MotoGP seri Mandalika mencapai Rp914 miliar.
“Estimasi perputaran uang, penjualan tiket MotoGP dan pengeluaran dari penonton atau wisatawan yang hadir adalah sebesar Rp914 miliar, yang merupakan hasil sementara karena proses penghitungan masih berlangsung hingga sekarang,” ujar Dessy dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Jakarta, Senin.
Dirinya menyebut, gelaran ini mampu meraup hasil penjualan tiket sebesar Rp73 miliar serta pengeluaran (spending) wisatawan yang mencapai kurang lebih Rp841 miliar.
Gelaran yang dihadiri kurang lebih oleh 102.929 pengunjung ini, lanjut dia, mencatat pengeluaran para pengunjung yang mampu merogoh dana sekitar Rp5-10 juta per hari.
Dari sisi akomodasi, dirinya melaporkan pada zona satu hingga tiga yakni di Mandalika, Praha dan Kota Mataram tingkat okupansi mencapai 100 persen dengan kenaikan harga mencapai 2-3 kali lipat dari harga normal.
Adapun berdasarkan data yang dipaparkan, sebanyak 40 persen responden memilih hotel untuk menginap disusul homestay sebesar 20 persen, rumah kerabat sebanyak 26,6 persen dan Villa atau resor sebesar 13,3 persen.
Sementara dari jenis transportasi yang digunakan, pengunjung menggunakan pesawat terbang sebanyak 60 persen, mobil sebesar 26,6 persen serta kendaraan motor sebanyak 6,6 persen dan transportasi lain sebesar 6,6 persen.
Dessy juga melaporkan, para pengunjung yang menonton perhelatan ini didominasi oleh wisatawan asal Nusa Tenggara Barat sebesar 46,6 persen, Jawa Tengah 13,3 persen, Jawa Barat 13,3 persen, disusul Banten 13,3 persen serta Bali 6,6 persen dan DKI Jakarta 6,6 persen.
Lebih lanjut, mayoritas penonton atau sebesar 90 persen juga diakuinya bakal berkunjung kembali ke Mandalika atau Lombok, NTB bukan hanya karena perhelatan MotoGP namun karena fasilitas yang membaik.
Pelaku UMKM, lanjut dia, mengalami peningkatan pendapatan sebesar 36,54 persen.
“Pelaku usaha setuju untuk kembali mengikuti perhelatan ini di masa depan. Para Pelaku usaha menyatakan bahwa MotoGP memberikan dampak yang baik bagi peningkatan omzet usaha,” imbuh Dessy.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pun mengungkapkan bahwa wisatawan nusantara juga menginginkan agar gelaran balap motor kelas kaisar ini dapat digelar di destinasi wisata unggulan lainnya.
“Dan mereka ingin ini juga bisa diadakan di beberapa destinasi wisata unggulan lainnya dan beberapa catatan lainnya, mushola menjadi pekerjaan rumah bagi kita saat ini, karena tempatnya sedikit,” pungkasnya.
Baca juga: Omzet UMKM Pertamina capai Rp689,6 juta di ajang MotoGP Mandalika 2023
Baca juga: Menparekraf: Jumlah penonton MotoGP Mandalika 2023 lampaui target
Baca juga: Terpuruk di Mandalika, Mario Aji alihkan fokus ke Moto3 Australia
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023