NPAP harap kebijakan dagang ASEAN perkuat penanganan polusi plastik

Jakarta (ANTARA) - Manager Indonesia National Plastic Action Partnership (NPAP) Rocky Pairunan berharap agar kebijakan dagang ASEAN ke depan dapat memperkuat upaya-upaya penanganan polusi plastik.

“Karena ASEAN itu salah satu backbone-nya adalah kerja sama perdagangan,” ujar Rocky di Jakarta, Senin.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam media briefing menjelang acara ASEAN Conference for Combatting Plastic Pollution (ACCPP).

Oleh karena itu, lanjut Rocky, ia berharap agar dalam ACCPP, masing-masing negara anggota ASEAN dapat membuat kebijakan-kebijakan perdagangan regional antarnegara ASEAN untuk memperkuat upaya-upaya penanganan polusi plastik.

Rocky mencontohkan kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung upaya penanganan polusi plastik, seperti memberlakukan pembatasan-pembatasan penggunaan plastik, hingga mendorong ekosistem penggunaan kembali dan pengisian kembali.

“Kami berusaha dalam konferensi besok mengambil framework tersebut,” kata Rocky.

Selain itu, Rocky juga berharap agar negara-negara yang sudah memiliki kerangka kerja terkait penanganan polusi plastik dapat membagikan pengalaman masing-masing kepada negara lainnya dalam ACCPP.

“Khususnya Indonesia, dapat berbagi apa yang sudah dilakukan,” kata Rocky.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sebelumnya menyatakan optimistis akan berhasil mencapai target untuk menurunkan 70 persen sampah plastik di laut Indonesia pada 2025.

Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Rofi Alhanif menjelaskan bahwa pada 2018, kebocoran sampah ke laut Indonesia mencapai 615.675 ton.

Pada akhir 2022, Indonesia berhasil mengurangi jumlah sampah menekan kebocoran sampah ke laut sekitar 36 persen, yakni sebesar 217.702 ton.

Adapun angka pengurangan 70 persen yang ditargetkan oleh Kemenko Marves mengacu pada kebocoran sampah ke laut Indonesia pada tahun 2018.

Rofi mengatakan pemerintah akan menggunakan ACCPP sebagai bagian dari kolaborasi untuk mengurangi sampah laut Indonesia guna mewujudkan target 70 persen tersebut.