Jakarta (ANTARA News) - Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN), Djuanda Nugraha Ibrahim menilai perusahaan lokal mampu membangun pembangkit listrik 3000 Mega Watt (MW) di luar Pulau Jawa yang belum ditenderkan. "Kemampuan perusahaan untuk membangun pembangkit berkapasitas kecil dan menengah untuk 7 MW - 25 MW dapat hingga 100 persen. Jadi pembangunan pembangkit listrik 3000 MW bisa oleh perusahaan dari dalam negeri," katanya, usai sosialisasi "Crash Programme" pembangunan pembangkit listrik 10 ribu MW di Jakarta, Selasa. Menurut dia kemungkinan penunjukan langsung proyek pada perusahaan dalam negeri cukup besar sepanjang perusahaan itu memiliki dana yang dalam cukup. "Tentunya pengusaha dalam negeri tidak akan mampu berdiri sendiri. Jadi harus membentuk joint venture untuk kerjasama operasi dengan demikian pendanaan tidak akan menjadi masalah," jelasnya. Berdasarkan Perpres No 72/2006 mengenai kebijakan percepatan pembangunan pembangkit listrik yang dikeluarkan pada awal Juli, lanjut dia, ada dua skema pemilihan pelaksana proyek yaitu jika perusahaan menyediakan dana mengikat maka dilakukan penunjukan langsung sedangkan jika dana tidak mengikat maka dilakukan tender terbuka. PLNB sebelumnya telah mengumumkan tender terbuka untuk pembangunan pembangkit listrik di 10 lokasi di Pulau Jawa dengan total kapasitas 7000 MW. "Sisanya 3ribu MW di Luar Jawa belum diumumkan. Siapa tahu ada dana mengikat sehingga bisa dilakukan pemilihan langsung, jadi lebih cepat daripada tender terbuka," ujarnya. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro mengatakan Nota Kesepahaman yang ditandatangani dengan Cina tidak bersifat mengikat sehingga "crash programme" tidak serta merta diarahkan bagi pengusaha Cina. "Sebetulnya akan dilakukan dengan tender terbuka secara internasional biding. Jangan ada praduga bahwa proyek diarahkan bagi pengusaha Cina. Tidak ada ikatan tertentu bagi mereka untuk mengerjakan ini,"jelas Purnomo. Purnomo menambahkan antusiasme pengusaha dalam negeri pun cukup besar, berdasarkan laporan PLN lebih dari 100 perusahaan dalam negeri menyatakan minat mereka untuk berpartisipasi dalam pembangunan pembangkit listrik 10 ribu MW.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006