Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengatakan bahwa gerakan pangan murah (GPM) hari ini dilaksanakan secara serentak di tiga kabupaten di daerahnya.

"Program gerakan pangan murah yang berasal dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) ini sudah dilakukan di beberapa daerah beberapa waktu ini," ujar Kepala Biro Perekonomian Provinsi Lampung Rinvayanti di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan beberapa daerah di Provinsi Lampung yang sudah melaksanakan gerakan pangan murah itu adalah di Kabupaten Tanggamus pada 5 September, di Kabupaten Lampung Timur di 7 September, dan Kota Bandarlampung pada 12 Oktober lalu.

"Untuk hari ini gerakan pangan murah serentak itu dilakukan di tiga kabupaten di Provinsi Lampung yakni di Kabupaten Pringsewu, Lampung Tengah dan Pesawaran," katanya.

Dia menjelaskan kegiatan gerakan pangan murah tersebut akan menjual komoditi pangan bagi masyarakat dengan harga di bawah pasar.

"Ini diperuntukkan untuk masyarakat kurang mampu supaya bisa mendapatkan harga yang yang lebih terjangkau. Dan sudah ada juga upaya dari pemerintah daerah dengan melakukan operasi pasar, hingga diversifikasi pangan untuk menjaga ketahanan pangan," ucapnya.
​​​​

Menurut dia, untuk bahan pangan yang dijual dengan harga terjangkau tersebut meliputi telur yang dijual dengan harga kandang, minyak goreng Rp13 ribu per liter, tepung terigu Rp11 ribu per kilogram, beras Rp13,5 ribu per kilogram, dan bawang merah serta bawang putih dengan harga di tingkat petani.

"Yang dilaksanakan hari ini di Kabupaten Pringsewu ini semua dijual dengan harga terjangkau. Diharapkan kegiatan ini bisa menekan inflasi daerah juga, sehingga perekonomian tetap terjaga," tambahnya.

Ia mengatakan pelaksanaan gerakan pangan murah ini juga akan dilakukan di Lapangan Korpri pada 27 Oktober mendatang.

"Saat ini tengah menunggu arahan Gubernur tentang pelaksanaan gerakan pangan murah yang bertempat di Lapangan Korpri pada 27 Oktober mendatang. Ini pasti dapat menekan inflasi sebab merupakan gerakan nasional. Untuk pelaksanaannya sudah ditugaskan kepada satuan kerja dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menindaklanjuti arahan pemerintah pusat," ujar dia lagi.

Diketahui Badan Pangan Nasional telah meminta pemerintah daerah untuk mengoptimalkan alokasi dana dekonsentrasi sebagai instrumen dalam menghadirkan bahan pangan murah, guna menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan.

Gerakan Pangan Murah (GPM) ini menjadi salah satu instrumen pengendalian inflasi pangan di mana pemerintah menyediakan berbagai bahan pangan pokok strategis, antara lain beras, minyak goreng, daging ayam, daging sapi, cabai, bawang, dan lainnya dengan harga yang terjangkau atau di bawah harga pasar.

Adapun sejak Januari hingga Agustus 2023 total kegiatan GPM dilaksanakan di 877 lokasi di 35 provinsi dan 320 kabupaten/kota, dan akan terus bertambah seiring dengan pemanfaatan dana dekonsentrasi yang diturunkan melalui NFA untuk menggencarkan GPM.

Baca juga: Kemendagri minta pemda manfaatkan GPM tekan inflasi akhir tahun

Baca juga: TPID Jateng gencarkan GPM turunkan harga komoditas pangan

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023