Jenazah korban kemudian diautopsi di Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang, Kamis malam.
Korban diangkut dengan ambulans milik Rumah Sakit Tentara Bhakti Wira Tamtama Semarang.
Kerabat korban yang sudah menunggui di kamar jenazah RS Dr.Kariadi mengaku kaget melihat kondisi tubuh korban yang mengenaskan.
Salah seorang kerabat korban Charles Supacua mengatakan kondisi korban cukup mengenaskan.
Menurut dia, wajah korban hancur akibat penganiayaan. "Bagian tubuh korban berwarna hitam, gosong seperti bekas dipukuli," katanya.
Ia menuturkan kejadian yang menewaskan Ridho ini diduga berawal dari perselisihan di salah satu tempat hiburan malam pada Rabu (29/5).
Setelah terjadi keributan, korban sempat dibawa pergi oleh sejumlah orang yang diduga merupakan oknum TNI.
Keluarga menerima kabar korban telah meninggal, hingga akhirnya dibawa ke Rs Kariadi.
Ia menuntut tindakan penganiayaan hingga tewas ini diusut tuntas.
Sementara itu, Komandan Detasemen Polisi Militer IV/5 Semarang Letnan Kolonel Tri Wahyuningsih membenarkan telah menerima laporan tentang penganiayaan hingga tewas tersebut.
Namun, ia masih harus menelusuri lebih lanjut kapan dan dimana terjadinya tindak penganiayaan tersebut.
Menurut dia, jika cukup bukti maka kasus tersebut akan segera ditindaklanjuti.
Ia menjelaskan jenazah korban sempat dibawa ke RS Wira Bhakti Tamtama oleh oknum anggota TNI yang diduga melakukan penganiayaan.
"Dari sana jenazah korban dibawa ke RS Kariadi untuk diautopsi," katanya. (I021/T007)
Pewarta: I.C.Senjaya
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013