Enam orang kami, termasuk Waliur Rehman, tewas dalam serangan ini."

Miranshah, Pakistan (ANTARA News) - Taliban Pakistan hari Kamis mengkonfirmasi kematian orang kedua mereka dalam serangan pesawat tak berawak AS di kawasan suku baratlaut Pakistan.

"Enam orang kami, termasuk Waliur Rehman, tewas dalam serangan ini," kata Ehsanullah Ehsan, juru bicara Tehreek-e-Taliban Pakistan, kepada AFP, yang secara resmi mengkonfirmasi kematian komandan penting itu.

Rehman, orang kedua Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang penangkapannya berhadiah lima juta dolar dari pemerintah AS, tewas dalam serangan rudal di daerah suku Waziristan Utara pada Rabu.

Ehsan memuji Rehman sebagai syuhada dan mengatakan, TTP membatalkan tawaran bagi perundingan dengan pemerintah setelah pembunuhan itu.

"Kami akan melaksanakan misinya. Kami menarik tawaran dialog kami dengan pemerintah Pakistan karena mereka (pemerintah) juga bertanggung jawab atas serangan ini," kata juru bicara itu.

Washington menuduh Rehman mengatur serangan-serangan terhadap pasukan AS dan NATO di Afghanistan dan juga memburu komandan militan itu karena serangan bom bunuh diri terhadap pangkalan AS di Afghanistan pada 2009 yang menewaskan tujuh agen CIA.

Waziristan Utara adalah salah satu dari tujuh daerah di kawasan suku semi-otonomi Pakistan, dimana Taliban dan militan terkait Al Qaida memiliki pangkalan-pangkalan yang digunakan untuk merencanakan serangan di Afghanistan.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013