Jakarta (ANTARA News) - Produsen-produsen notebook cenderung belum berkomitmen untuk menyediakan perangkat yang mendukung sistem operasi (OS) sumber terbuka (open source), terutama teknologi layar sentuh.
"Kami belum menyediakan driver untuk OS open source karena biasanya driver itu memang dibuat oleh komunitas itu. Sampai saat ini hanya menyediakan untuk Windows 8," kata Technical Consultant Manager Lenovo Indonesia, Azis Wonosari, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Senada dengan Azis, Chief Operating Officer Lenovo Indonesia, Sandy Lumy, mengatakan Lenovo hanya akan menjual notebook convertible layar sentuh yang juga dapat digunakan layaknya tablet dengan OS Windows 8 di dalamnya.
Sementara, Presiden Direktur Acer Indonesia, Jason Lim, tidak mengonfirmasi secara pasti apakah akan menawarkan produk notebook layar sentuh untuk sistem operasi open source.
"Kami masih fokus pada Acer Aspire P3 yang berprosesor Intel Core i3 dan Core i5 serta Windows 8 di dalamnya," kata Jason menjawab pertanyaan tentang ketersediaan notebook Acer untuk OS open source.
Product & Marketing Manager ASUS Indonesia, Juliana Chen, juga enggan berkomentar terkait kemungkinan penyediaan produk notebook asal Taiwan itu untuk OS open source.
"(Saya) tidak berkomentar dulu saat ini," jawab Juliana ketika dikonfirmasi ANTARA News melalui pesan singkat.
Meski belum tampil stabil, sejumlah distro sistem operasi open source gratis sudah mulai mendukung teknologi layar sentuh pada perangkat notebook seperti Ubuntu 12.04 LTS, siduction 13.1.0 berbasis Debian, dan Fedora 17.
Namun, pengguna perlu mengkalibrasi driver terkait sistem operasi open source itu jika akan memasangnya di perangkat-perangkat berkemampuan layar sentuh. (I026)
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013