tetapi kita juga ingin terus memperbaiki namanya struktur kerja samanya, apakah kepemilikan, bunga dan lain-lain
Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke China pada Senin, salah satunya membahas rencana pengembangan proyek kereta cepat ke Surabaya.
Erick bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung akan menemani Jokowi menghadiri Belt and Road Forum for Internarional Cooperation serta bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dan Ketua Parlemen RRT Zhao Leji.
Rencananya, Jokowi dan Jinping akan membahas sejumlah isu prioritas seperti peningkatan ekspor Indonesia, peningkatan investasi, dan pembangunan ketahanan pangan.
"Kalau di China itu salah satunya memang diskusi lebih mendalam keberlanjutan kereta cepat dari Bandung ke Surabaya yang studinya sedang dipelajari, tetapi kita juga ingin terus memperbaiki namanya struktur kerja samanya, apakah kepemilikan, bunga dan lain-lain," kata Erick dalam keterangan dikutip di Jakarta, Senin.
Erick mengatakan, ingin memasukkan PT INKA sebagai bagian dari Proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya. Menurut Erick, saat ini INKA sudah bisa membangun LRT, dengan berbagai masukan masyarakat pada awalnya.
Selain itu, Erick menekankan perlunya penambahan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam proyek kereta cepat Bandung-Surabaya sehingga keterlibatan INKA menjadi sejalan.
"Makanya dalam rangka meningkatkan TKDN maka kita melakukan kerja sama INKA, sehingga untuk kereta cepat ke depan bisa sama-sama membangun," katanya.
Pertemuan dengan China juga ingin mendiskusikan perbaikan struktur kerja samanya. Itu termasuk isu kepemilikan hingga suku bunga.
Baca juga: Pertemuan bilateral Indonesia-China bahas kelangsungan kereta cepat
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023