Kami bersama para anggota telah menghimpun dana sebesar Rp500 miliar yang diberi nama HIPMI Fund untuk menggerakkan sektor perekonomian melalui bidang infrastruktur, pertanian, dan energi,"
Jakarta (ANTARA News) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menghimpun dana sebesar Rp500 miliar untuk pengusaha pemula dalam rangka memberikan kemudahan bagi tumbuhnya sektor usaha khususnya yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Kami bersama para anggota telah menghimpun dana sebesar Rp500 miliar yang diberi nama HIPMI Fund untuk menggerakkan sektor perekonomian melalui bidang infrastruktur, pertanian, dan energi," kata Ketua Forum Dialog HIPMI Anggawira di Jakarta, Kamis.
Dia mengharapkan dana tersebut sebagai inisiasi awal bagi tergeraknya ekonomi generasi muda dan kemudian dapat didukung oleh perbankan.
"Harapan kami percepatan pembangunan di perdesaan bisa tercapai dengan cepat," ujarnya.
Menurut Angga, pertumbuhan yang berkeadilan dapat tercapai jika kebijakan, program, dan anggaran pemerintah bisa tepat sasaran, memberikan kemudahan bagi tumbuhnya sektor usaha.
Selain itu memberikan insentif kepada pengusaha pemula serta mendorong perbankan agar dapat memberikan kemudahan akses bagi pengusaha pemula tersebut.
"Dengan potensi sumber daya alam dan letaknya yang strategis, dapat dipastikan Indonesia akan menjadi negara yang maju jika kepemimpinan yang ada mampu mengarahkan dan memberikan empowering kepada masyarakatnya," katanya.
Dijelaskan bahwa setiap tahun 1,2 juta angkatan baru muncul dan hanya sekitar 500 ribu orang yang mendapatkan pekerjaan di sektor formal, sementara lainnya harus menunggu terserap di dunia kerja.
Menurut Angga, persoalan tersebut lambat laun bisa menjadi bom waktu yang dapat meledak dan menciptakan permasalahan sosial yang kompleks.
"Untuk itu, kami bersama segenap stakeholder generasi muda yang aktif di dunia usaha mengajak kita semua berkontribusi aktif dalam membuka dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, terciptanya lapangan pekerjaan di semua wilayah, tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru di perdesaan, di berbagai wilayah di seluruh Indonesia," tambahnya.
(C005/T007)
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013