Investasi saat ini memang ada yang datang ke sana (Filipina), tapi jangan lupa Indonesia memiliki pasar 240 juta jiwa,"
Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan RI Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia tetap akan menjadi tujuan investasi terbesar di Asia Tenggara, meskipun ekonomi negara tetangga Filipina tumbuh 7,8 persen pada kuartal I 2013.
"Investasi saat ini memang ada yang datang ke sana (Filipina), tapi jangan lupa Indonesia memiliki pasar 240 juta jiwa," kata Bambang di Jakarta, Kamis.
Bambang mengatakan kondisi serupa juga dialami oleh China dan India yang tetap menjadi tujuan investasi karena memiliki jumlah penduduk cukup besar.
"Itu menjawab mengapa China dan india selalu tumbuh baik," kata Bambang.
Bambang mengatakan pekerjaan rumah Indonesia saat ini adalah mencapai pertumbuhan ekonomi sebaik-baiknya, dengan menjadikan pertumbuhan ekonomi Filipina sebagai motivasi.
Sementara itu sebelumnya dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013 sendiri pemerintah merevisi pertumbuhan ekonomi nasional 2013 dari 6,8 persen menjadi 6,2 persen.
Hal tersebut salah satunya disebabkan adanya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang akan menggiring inflasi naik.
(R028/R007)
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013