tak mudah bagi mereka hal-hal seperti memajang buku dan merotasinya itu ada teknik supaya anak berminat membaca
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan pendampingan pemanfaatan buku bacaan bermutu di 470 kabupaten/kota di Indonesia.
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Muh Abdul Khak mengatakan pendampingan tersebut berupa pelatihan yang dilakukan melalui unit pelaksana teknis (UPT) di daerah, dengan sasaran para guru di sekolah yang menerima buku bacaan bermutu.
"Di Tahun 2023 kami tak menyalurkan buku bacaan bermutu, melainkan kami berfokus pada pendampingan pemanfaatan buku," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan materi pelatihan yang didapat para guru dibagi menjadi dua segmen. Segmen pertama, yakni pengelolaan buku, seperti mendata, menyimpan, memajang, dan merotasi buku supaya dapat menarik minat baca siswa.
Baca juga: Buku bacaan bermutu tingkatkan kompetensi literasi anak
Segmen kedua, yaitu pemanfaatan yang meliputi cara memegang buku, membuka buku, membaca bersama, membaca mandiri, membaca nyaring, dan membaca untuk mendapatkan isi bacaan.
Walaupun terkesan sederhana, katanya, materi pendampingan tersebut dinilai penting bagi guru di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Karena ternyata walaupun kesannya sederhana, bagi daerah 3T itu perlu diajarkan, tak mudah bagi mereka hal-hal seperti memajang buku dan merotasinya itu ada teknik supaya anak berminat membaca," katanya.
Berdasarkan proyek percontohan intensif dilakukan pihaknya di 15 sekolah dasar di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menunjukkan bahwa buku bacaan bermutu memberikan implikasi terhadap nilai asesmen nasional (AN) di sekolah tersebut.
Ia mengatakan kompetensi baca, tulis, dan hitung (literasi numerasi) anak di sekolah tersebut juga meningkat secara signifikan.
Baca juga: Kemendikbud distribusikan 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu
Baca juga: Perpustakaan masih hadapi tantangan kekurangan buku
Baca juga: Nadiem: Buku bacaan bermutu akan tingkatkan minat baca anak sejak dini
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023