Menurut saya Ditjen Bea Cukai bisa melakukan `gali lubang tutup lubang` lah untuk menutupi penerimaan dari ekspor bea keluar yang lemah,"

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR RI Muhammad Hatta meminta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk mampu melakukan "gali-tutup lubang" dalam menyikapi lemahnya penerimaan negara dari bea keluar.

"Menurut saya Ditjen Bea Cukai bisa melakukan `gali lubang tutup lubang` lah untuk menutupi penerimaan dari ekspor bea keluar yang lemah," kata Muhammad Hatta dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi XI DPR RI dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terkait Pembahasan Penerimaan dan Defisit Anggaran dalam RAPBN Perubahan tahun anggaran 2013, di Jakarta, Kamis.

Hatta mengatakan salah satu upaya yang bisa dilakukan Ditjen Bea dan Cukai adalah dengan mengoptimalisasi penerimaan dari bea masuk, dengan cara mencegah adanya penyelundupan.

"Penyelundupan kan luar biasa, belum lagi banyak pemalsuan cukai. Seharusnya ada solusi cerdas terkait bagaimana cara menghambat itu semua," kata dia.

Hatta mengingatkan bahwa sampai saat ini di pasaran, masih banyak barang bermerk termasuk kendaraan mewah yang tidak ada bea masuknya.

"Kenyataan ini membuat kita sakit hati. Ini bisa didorong untuk menambah penerimaan," kata dia.

Dalam rapat tersebut, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono menyampaikan target penerimaan dari bea dan cukai 2013 meningkat dari Rp150,7 triliun menjadi sebesar Rp152,15 triliun.

Agung menjelaskan dari sisi penerimaan bea masuk masih dapat dilakukan optimalisasi dari target Rp27 triliun menjadi Rp30,8 triliun. Begitu juga halnya dengan penerimaan cukai yang diperkirakan masih dapat di kontrol.

"Untuk cukai kami perkirakan bisa naik dari target Rp92 triliun menjadi Rp103,7 triliun," kata dia.

Sementara itu untuk penerimaan bea keluar, Agung memperkirakan, dari berbagai aspek tidak ada kemungkinan untuk meningkat. Bahkan menurut dia, kenyataannya justru akan terjadi penurunan.

"Kenyataannya bea keluar memang turun dari target Rp31,7 triliun menjadi Rp17,6 triliun. Ini merupakan tantangan kami untuk menaikkan penerimaan dari sisi bea masuk dan cukai," kata dia.(*)

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013