Direktur RS Sumber Hidup Ambon Hesiana Huliselan, di Ambon, Kamis, mengatakan rumah sakit yang didirikan 6 Juni 1946 tersebut berawal dari RS bersalin, kemudian berkembang menjadi rumah sakit swasta.
"Karena rumah sakit ini merupakan RS swasta terbesar di Maluku, maka kami fokus memberikan pelayanan terbaik," katanya.
Hesiana mengatakan, pihaknya menyediakan tempat tidur untuk masyarakat miskin yang rawat inap sebanyak 24 unit.
"Jumlah tempat tidur tersebut melebihi kuota rumah sakit swasta untuk melayani warga miskin berobat jalan maupun rawat inap," katanya.
Menurut dia, aturan yang berlaku setiap RS wajib menyiapkan 30 persen untuk masyarakat miskin, dan rumah sakit ini melebihi persentase tersebut, yakni dari 40 tempat tidur, 24 di antaranya disiapkan untuk masyarakat miskin.
Ia menjelaskan, pihaknya terus melakukan pembenahan untuk menyambut program pengobatan gratis yang merupakan bagian dari sistem jaminan kesehatan sosial nasional.
Program sistem jaminan kesehatan nasional yakni semua asuransi dilebur menjadi satu dan dikelola oleh PT Asuransi Kesehatan (Askes).
"Kami berupaya melayani sistem jaminan kesehatan nasional tersebut karena seluruh RS akan melayani pengobatan gratis dan kita sudah harus siap menyambut program tersebut," katanya.
Hesiana menambahkan, untuk mewujudkan pelayanan terbaik pihaknya juga melakukan pelatihan kepada tenaga perawat dan menyiapkan fasilitas pendukung seperti alat pacu jantung dan CT Scan.
"Walaupun RS Sumber Hidup merupakan RS swasta, tetapi kami selalu mendapatkan fasilitas pendukung dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku maupun lembaga kesehatan lainnya," katanya.
Pewarta: Penina Mayaut
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013