Kita ingin guru-guru kita memiliki budaya dan semangat belajar dan berbagi baik melalui komunitas maupun secara mandiri
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani menyatakan perlu adanya inovasi yang dilakukan oleh guru maupun komunitas belajar dalam memperkuat Kurikulum Merdeka.
Salah satu upaya yang diapresiasi oleh Nunuk adalah komunitas belajar yang dibentuk para guru di Provinsi Maluku sehingga dapat ikut melakukan penguatan pemahaman terhadap Kurikulum Merdeka.
Baca juga: Kemendikbudristek sebut 921 perguruan tinggi jalankan MBKM Mandiri
"Kita ingin guru-guru kita memiliki budaya dan semangat belajar dan berbagi baik melalui komunitas maupun secara mandiri,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Adanya keterbatasan sumber daya, logistik, dan biaya untuk dapat menghadirkan pelatihan yang merata di seluruh Indonesia menjadi tantangan peningkatan kapasitas guru oleh pemerintah.
Namun, dengan dukungan teknologi, Kemendikbudristek menghadirkan alat bantu yang dapat mendekatkan para guru dengan sumber belajar dan memberi kemudahan untuk membentuk komunitas belajar dengan sejawatnya.
“Kami membayangkan kalau semua guru di Indonesia memiliki kesempatan belajar yang sama melalui platform Merdeka Mengajar maka pendidikan kita akan jauh lebih maju karena para guru terus belajar dan beradaptasi untuk memberikan pembelajaran yang terbaik kepada murid-muridnya," kata Nunuk.
Nunuk optimistis ketika semakin banyak guru yang mendapatkan peningkatan kompetensi, maka akan semakin banyak murid di seluruh Indonesia yang senang belajar karena pembelajaran yang diterima disesuaikan dengan mereka.
Baca juga: Nadiem: Perlu lompatan besar untuk tingkatkan kualitas pendidikan
Nunuk pun mengapresiasi semangat guru-guru di wilayah terdepan dan terluar seperti di Kepulauan Maluku yang terus semangat memberikan pelayanan terbaik kepada muridnya dengan segala keterbatasan.
Kemendikbudristek saat ini tengah menyiapkan paket pembelajaran melalui platform Merdeka Mengajar yang dapat dimanfaatkan para guru secara luring sehingga keterbatasan akses internet tidak menjadi kendala.
"Saat ini Ditjen GTK sedang mengembangkan Awan Penggerak. Jadi akan ada versi offline platform Merdeka Mengajar. Nanti guru yang sekolahnya di daerah yang tidak ada jaringan internet dapat menggunakan Awan Penggerak ini melalui chromebook yang sudah diterima," ujar Nunuk.
Kemendikbudristek, kata Nunuk, akan terus mengembangkan platform Merdeka Mengajar yang tidak hanya sebagai platform konten pembelajaran tetapi juga sebagai ekosistem untuk peningkatan kualitas guru.
"Selain itu, yang tak kalah krusial, kita akan terus memperkaya konten-konten yang dibutuhkan guru dalam mengajar dan mendorong guru dan komunitas belajar guru agar memiliki semangat belajar dan berbagi," katanya.
Baca juga: Kemendikbudristek: Teknologi dukung dalam kemerdekaan pembelajaran
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023