Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Kamis sore relatif stabil karena intervensi Bank Indonesia.
Rupiah berada pada 9.813 per dolar AS, hanya melemah tiga poin dari posisi sebelumnya 9.810 per dolar AS.
"Rupiah dijaga oleh BI sehingga pergerakannya stabil di tengah sentimen negatif yang cukup kuat saat ini," ujar pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova.
Kabar bahwa Amerika Serikat akan menghentikan program pembelian obligasi atau yang biasa disebut dengan pelonggaran kuantitatif (QE) telah membuat rupiah tertekan.
"Kabar itu akan memicu melambatnya arus dana asing yang masuk (capital inflow) ke dalam bentuk portofolio di negara berkembang salah satunya Indonesia," kata dia.
Sementara dari dalam negeri, lanjut dia, penurunan proyeksi peringkat utang Indonesia menjadi stabil oleh Standard & Poor`s (S&P) beberapa waktu lalu masih membayangi kurs rupiah.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan pemodal asing yang cenderung mengurangi posisi pada instrumen obligasi dan saham juga menjadi salah satu sentimen negatif.
Meski demikian, kata dia, mata uang yen yang sempat menguat menahan rupiah melemah lebih dalam. Penguatan yen cukup positif bagi rupiah meski belum signifikan.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 9.811 per dolar AS, melemah tipis dari posisi sebelumnya 9.810 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013