Kuching, Malaysia (ANTARA News) - Polisi Malaysia mengatakan Rabu, bahwa 11 orang masih hilang setelah kapal yang kelebihan beban terbalik di negara bagian Serawak, Kalimantan, sehari sebelumnya.

Angka terakhir didasarkan pada jumlah yang selamat tetapi sulit untuk mengkonfirmasi jumlah sebenarnya karena operator diyakini tidak menyimpan manifest, kata polisi.

Pihak berwenang telah meluncurkan operasi pencarian dan penyelamatan yang melibatkan lebih dari 100 personel, tetapi belum ada jenazah yang telah ditemukan, kata polisi.
 
Para petugas penyelamat berusaha menarik perahu yang tenggelam itu ke darat tetapi gagal melakukannya karena diyakini penuh dengan batu dan pasir setelah terbalik.

Setidaknya 179 orang melarikan diri ketika kapal terbalik setelah dilaporkan menghantam batu di Sungai Rajang dekat kota pedalaman Belaga Selasa pagi.

Kapal ekspres dengan kapasitas resmi 67 penumpang/duduk itu penuh sesak dengan kayu lokal dan pekerja perkebunan kelapa sawit yang sedang menuju rumahnya untuk merayakan festival tradisional di akhir pekan.

Mereka mengungkapkan perahu dan kapal merupakan sarana transportasi paling populer di Sarawak karena ada banyak sungai yang mengalir melintasi negara itu.

Pada tahun 2010, 13 orang tewas ketika sebuah kapal ekspres bertabrakan dengan kapal tunda.

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013