industri TPT, alas kaki dan penyamakan kulit masih memiliki banyak tantangan berupa masih didominasinya penggunaan mesin-mesin tua yang berusia diatas 20 tahun
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menantang para pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dan alas kaki untuk meningkatkan daya saing, guna menghadapi era globalisasi.
"Dengan adanya globalisasi perdagangan dunia, industri TPT dan alas kaki ditantang untuk dapat terus meningkatkan daya saing dan mengoptimalkan eksistensinya di pasar gobal," kata Dirjen Basis Industri Manufaktur Kemenperin, Panggah Susanto di Jakarta, Kamis.
Menurut Panggah, duni usaha harus mengambil sikap dan mencermati keadaan ini, karena sudah banyak perjanjian kerja sama baik itu bilateral maupul multilateral yang membebaskan bea masuk produk-produk dari negara lain.
"Free Trade Agreement (FTA) menyebabkan produk-produk dari negara mitra kerja sama lebih mudah untuk masuk ke pasar dalam negeri," ujar Panggah.
Ia mengatakan, pemerintah akan terus mempertahankan keberadaan dan mendukung pengembangan potensi industri TPT dan industri Alas Kaki nasional melalui fasilitas pemberian insentif fiskal.
Namun, lanjut Panggah, industri TPT, alas kaki dan penyamakan kulit masih memiliki banyak tantangan berupa masih didominasinya penggunaan mesin-mesin tua yang berusia diatas 20 tahun.
Panggah mengatakan, dengan mesin-mesin yang berusia di atas 20 tahun tersebut, selain menyebabkan konsumsi energi yang besar juga menyebabkan kecepatan dan kualitas produk menjadi kurang atau rendah.
"Permasalahannya adalah, persaingan akan semakin ketat dengan munculnya negara-negara kompetitor baru yang sudah mengadopsi teknologi yang canggih," tukas Panggah.
Industri TPT dan industri alas kaki merupakan andalan industri manufaktur Indonesia dan menyumbang ekspor sebesar 12,46 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2012.
Dengan nilai ekspor tersebut, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan dunia sebesar 1,8 persen untuk produk alas kaki, dan menyerap tenaga kerja yang cukup besar, di mana industri TPT menyerap 1,5 juta orang, sementara industri alas kaki menyerap 700 ribu orang.
Sementara itu, kontribusi ekspor untuk alas kaki dan penyamakan kulit sebesar 3,5 miliar dolar AS, dan untuk neraca perdagangan dalam waktu lima tahun terakhir surplus dengan rata-rata sebesar 2 miliar dolar AS, dan neraca perdagangan TPT dalam lima tahun terakhir rata-rata mengalami surplus 4,5 miliar dolar AS.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013