Lashio, Myanmar (ANTARA News) - Tentara berpatroli di jalanan sebuah kota di Myanmar timur yang baru saja dilanda kerusuhan yang membuat ratusan warga muslim mengungsi akibat kekerasan bernuansa agama yang membuat seorang meninggal dunia.

Gerombolan bersenjata pisau dan tongkat telah mengacaukan jalanan kota Lashio di negara bagia Shan dalam dua hari bentrok yang mengakibat satu masjid hancur.

"Kemarin sejumlah orang berkeliling kota dengan pisau dan tongkat sambil berkendara motor. Tapi hari ini tak terjadi," kata pejabat kementerian informasi Nang Hsai Li Kham kepada AFP.

Sekitar 300 warga muslim mengungsi di sebuah biara. Mereka dijaga ketat polisi bersenjata dan tentara, setelah kekerasan melanda kota itu.

Win Ko (32), penjual sayuran, mengatakan seluruh keluarganya, termasuk tiga anak kecil, diungsikan ke biara Kamis pagi ini setelah rumah mereka hancur akibat kerusuhan.

"Mereka menyerang setiap orang muslim yang mereka lihat di jalanan dengan pisau dan tongkat," kata dia kepada AFP.

Dia menyebutkan para penyerang mengenakan pakaian seperti biksu, namun bersenjatakan pisau, tongkat dan kapak.

Seorang petugas bernama Kyaw Kyaw Tun mengatakan warga muslim dibimbing ke sebuah biara untuk menghindari kekerasan lebih lanjut.

"Kami membawa mereka dari tempat persembunyiannya dan bilang pada mereka bahwa kami akan membawa mereka ke tempat lebih aman," kata dia.

Sekitar 25 orang ditangkap, kata juru bicara kepresidenan Ye Htut dalam satu postingan ke Facebook.

Pihak berwenang mengatakan kerusuhan itu dipicu serangan terhadap perempuan Budha berusia 24 tahun. Polisi menyebutkan seorang pria muslim berusia 48 tahun yang disebut kencaduan narkoba, ditangkap menyusul insiden ini.

Tahun lalu kerusuhan komunal melanda negara bagian Rakhine yang membuat sekitar 200 orang meninggal dunia dan 140.000 orang kehilangan tempat tinggal, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013