Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi inovasi yang dilakukan gabungan kelompok tani tebu di Tulungagung yang mampu memproduksi gula setahun penuh dengan rendemen mencapai 15 persen, jauh lebih baik dibanding rendemen rata-rata pabrik gula lain daerah itu yang hanya di kisaran 10 persen.
"Saya sering keliling ke pabrik gula baik di Jawa Timur maupun di daerah lain di Indonesia. Rata-rata mereka musim gilingnya mulai bulan Mei, Juni dan seterusnya antara lima sampai enam bulan. Tapi di sini, proses giling bisa dilakukan setahun penuh, sehingga akan terjadi efisiensi yang signifikan," kata Gubernur Khofifah usai menyaksikan penandatanganan nota deklarasi dukungan bersama pemberdayaan petani tebu di Pabrik Gula PT Inti Rosan Makmur Sentosa, Desa Tanen, Tulungagung, Sabtu.
Ia mengapresiasi inovasi teknologi yang diinisiasi oleh Gapoktan Tebu Inti Rosan, karena produksi atau giling tebu bisa dilakukan selama setahun penuh.
Inisiasi tersebut menurutnya dapat memberikan efek berantai atau multiplier effect dari proses utilitas yang sangat tinggi di pabrik tebu ini.
"Kami berharap inisiasi update teknologi yang dilakukan Gapoktan Inti Rosan dan PT. Inti Rosan Makmur Sentosa Tulungagung ini dapat menjadi referensi industri pergulaan maupun pertebuan nasional," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Khofifah juga mengapresiasi rendemen tebu yang dihasilkan PT. Inti Rosan yakni sebesar 15 persen. Dimana rata-rata rendemen tebu dari pabrik gula yang ada di Jatim antara 8, 9 atau 10 persen. Rendemen tebu adalah kadar kandungan gula di dalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen.
"Ini pasti karena ada teknologi tanam yang luar biasa pula. Terima kasih inisiasi yang luar biasa dari Rejotangan. Ini Insya Allah akan memberikan inspirasi yang luar biasa resonansinya. Karena memang banyak keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif yang dihasilkan dari tanaman tebu dan.pabrik gula di sini," katanya.
Khofifah menambahkan, yang dilakukan PT. Inti Rosan ini menggambarkan bahwa inisiasi terhadap update teknologi di bidang pertebuan dan pergulaan ternyata tidak harus datang dari kota besar, ataupun dari pabrik tebu yang besar.
"Inisiasi teknologi industri pertebuan dan pergulaan ternyata bisa dimulai dari Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur," katanya.
Sementara, Pj. Bupati Tulungagung Heru Suseno menyampaikan terima kasihnya pada Gubernur Khofifah atas dukungan yang diberikan kepada petani tebu dan produsen gula di Tulungagung.
Bukan cuma untuk kesejahteraan petani, sentra tebu ini merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan gula masyarakat Tulungagung dan Jatim sendiri. Ia berharap ke depannya Kabupaten Tulungagung dapat berkontribusi lebih lanjut kepada swasembada gula nasional.
"Pabrik gula yang mengolah tebu menjadi gula batu ini kurang lebih berjumlah 176 dan tersebar di enam kecamatan. Pabrik ini sendiri merupakan salah satu sentra produsen gula di Kabupaten Tulungagung yang memenuhi kebutuhan gula masyarakat. Para petani tebu sendiri di sini sangat concerned terhadap kegiatan yang memperdulikan good agricultural practice ," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Gabungan Kelompok Tani Tebu (Gapoktanteb) Inti Rosan Makmur Sentosa, M. Setiadi mengatakan, keberadaan gabungan kelompok tani ini dibentuk untuk menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi sehari-hari. Seperti pola tanam tebu yang baik dan benar mulai pengolahan tanah yang benar, perawatan masa tumbuh tanaman tebu dan pemupukan yang sesuai, sehingga bisa mendapatkan panen yang sesuai dengan standar teknis dan standar baku giling.
"Khusus pupuk kami sangat berterima kasih kepada PT. Pupuk Kalimantan Timur sehingga persoalan pupuk petani tebu di Tulungagung sudah tidak ada masalah. Kemudian persoalan dana kami juga berterima kasih pada Bank Jatim dan Bank UMKM Jatim," katanya.
Baca juga: Produksi gula dan tebu di Jawa Timur tertinggi nasional
Baca juga: Pabrik gula SGN di Jawa Timur siap giling tebu petani
Baca juga: Pemkot Madiun lakukan subsidi angkut guna tekan harga gula pasir
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023