Hal itu terjadi karena negara penutur asli Bahasa Inggris secara ekonomi dan politik menjadi semakin berjaya, sehingga bahasa tersebut secara alami berkembang menjadi bahasa global,"

Yogyakarta (ANTARA News) - Bahasa Inggris memiliki peran penting dalam pengembangan sumber daya manusia agar mampu bersaing di dunia global, kata pakar pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Prof Sugirin.

"Hal itu terjadi karena negara penutur asli Bahasa Inggris secara ekonomi dan politik menjadi semakin berjaya, sehingga bahasa tersebut secara alami berkembang menjadi bahasa global," katanya di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini, banyak orang belajar Bahasa Inggris bukan semata-mata karena berminat mempelajarinya, melainkan karena banyak peluang yang akan diperoleh dengan menguasai bahasa tersebut.

"Realita di Indonesia menunjukkan bahwa hampir setiap lowongan pekerjaan, termasuk lowongan bagi calon pegawai negeri sipil mempersyaratkan penguasaan Bahasa Inggris bagi pelamarnya, meskipun pekerjaan yang akan dilakukan belum tentu bersentuhan dengan Bahasa Inggris," katanya.

Selain itu, Bahasa Inggris juga merupakan bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), sehingga untuk mengikuti perkembangan iptek diperlukan penguasaan Bahasa Inggris.

"Begitu pula untuk dapat bersosialisasi dengan bangsa-bangsa lain di dunia diperlukan kemampuan berbahasa Inggris. Oleh karena itu sudah sewajarnya Bahasa Inggris di Indonesia menjadi mata pelajaran wajib pada pendidikan formal dari SMP sampai perguruan tinggi," katanya.

Ia mengatakan di negeri penutur asli Bahasa Inggris tidak semua pakar "reading" menerima keberadaan "macro reading" dalam dunia akademik.

Namun, dalam realita kehidupan di Indonesia, orang menggunakan kata "reading" dengan hakikat makro.

Oleh karena itu, hakikat makro perlu diakomodasikan dalam pembelajaran.

Selain itu, karena pembelajaran Bahasa Inggris juga diberi amanah untuk andil dalam membina karakter bangsa, maka pemilihan bahan ajar otentik yang menarik diperlukan.

Hal itu diperlukan agar selain belajar Bahasa Inggris, pembelajar juga secara tidak sadar sekaligus mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa yang terintegrasikan dalam bahan dan proses pembelajaran.

"Dengan demikian pembelajaran Bahasa Inggris tidak akan menggerus moral bangsa, tetapi sebaliknya justru dapat memupuk rasa cinta Tanah Air," katanya.
(B015/M008)

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013