Orang pakai gadget seperti ipad juga tidak bisa buka apa-apa disana,"

Jakarta (ANTARA News) - Kebebasan pers di Indonesia belum sepenuhnya berjalan mulus meskipun lebih baik dibanding sebagian negara Asia Tenggara lain, kata Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Eko Maryadi.

Dia mencontohkan negara Brunei Darussalam yang secara ekonomi lebih makmur dari Indonesia, namun kebebasan persnya di bawah Indonesia.

"Orang pakai gadget seperti ipad juga tidak bisa buka apa-apa disana," katanya dalam diskusi kebebasan pers di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan, siaran televisi di Brunei biasanya memuat kegiatan seputar istana.

"Berita pagi kabar dari istana, berita siang keluarga istana, berita sore kerabat istana," katanya.

Kekerasan pada jurnalis adalah salah satu ancaman bagi terwujudnya kebebasan pers di Indonesia. Dari data AJI tercatat bahwa pada 2012 ada 56 kasus kekerasan pada jurnalis yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 45 kasus. Dia menambahkan, data dari Januari hingga Mei 2013 sudah tercatat 14 kasus kekerasan yang dialami jurnalis.(*)

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013