"...mencegah penyakit diabetes ini adalah menerapkan pola hidup sehat, istirahat cukup dengan tidur 7-8 jam sehari, berpikiran positif, serta kelola stres dengan berekreasi,"
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mencatat hingga akhir September 2023 ada 9.304 warga mengalami diabetes melitus (diabetes tipe 2) atau meningkat dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya 7.838 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Didiet Wisnuhardanto di Batang, Jumat mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya kasus diabetes tipe 2 ini seperti risiko kurang berolahraga, diet yang tidak seimbang dan mengkonsumsi gula berlebihan, pola makan yang tidak teratur, serta konsumsi makanan tinggi kalori secara berlebihan.
"Oleh karena itu, upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah penyakit diabetes ini adalah menerapkan pola hidup sehat, istirahat cukup dengan tidur 7-8 jam sehari, berpikiran positif, serta kelola stres dengan berekreasi," katanya.
Selain itu, kata dia, melakukan pengecekan kondisi kesehatan secara rutin seperti cek tekanan darah/tensi, timbang berat badan, ukur lingkar perut, dan cek gula darah.
Didampingi Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Aditya Rakhmandanu dikatakan, para penderita diabetes melitus sebaiknya meninggalkan kebiasaan buruk seperti berhenti merokok maupun menghilangkan asap rokok di dalam ruangan.
Bagi penderita diabetes melitus, kata dia, agar membiasakan diri berolahraga minimal 30 menit per hari dalam 3-5 kali per minggu, mengurangi makanan atau minuman yang mengandung kadar gula tinggi atau pemanis buatan, batasi konsumsi gula dengan tidak melebihi 4 sendok makan per orang per hari.
Ia mengatakan diabetes melitus tipe 2 biasanya muncul karena kombinasi faktor keturunan dan faktor lingkungan. Artinya, faktor keturunan yang dimaksud bukan sekadar peran genetik, melainkan dipengaruhi gaya hidup bersama di dalam keluarga.
Misalnya, pola makan sehari-hari yang tidak teratur, minim akses kesempatan berolahraga karena tempat tinggal jauh dari tempat olahraga, atau tidak ada budaya olahraga di rumah.
"Selain itu, ada juga kaitan antara faktor keturunan dan penyakit diabetes gestasional. Bayi yang lahir dari ibu hamil dengan diabetes gestasional, saat lahir berisiko terkena penyakit diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit jantung," katanya.
Baca juga: Mahasiswa Unram ciptakan cokelat sehat, kurangi risiko diabetes
Baca juga: Waspada retinopati diabetik, dokter imbau pengidap diabetes cek mata
Baca juga: Apakah pasien diabetes boleh konsumsi gula pasir sebagai pemanis?
Pewarta: Kutnadi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023