Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp4,32 triliun pada periode 9-12 Oktober 2023.

Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat, Erwin menuturkan nilai tersebut terdiri dari modal asing keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp4,62 triliun dan dari pasar saham Rp0,10 triliun, dan modal asing yang masuk di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp0,40 triliun.

Dengan perkembangan tersebut, maka modal asing bersih yang masuk ke Indonesia sejak 1 Januari hingga 12 Oktober 2023 adalah senilai Rp52,70 triliun di pasar SBN dan Rp9,21 triliun di SRBI, serta modal asing yang keluar dari pasar saham sebesar Rp7,08 triliun.

Selain itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun sebesar 93,97 basis poin (bps) per 12 Oktober 2023, turun dibandingkan per 6 Oktober 2023 yang tercatat sebesar 97,08 bps.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah melemah pada Jumat (13/10) pagi di level Rp15.720 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.685 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (12/10).

Sementara rupiah melemah, indeks dolar AS menguat ke level 106,60 pada akhir perdagangan Kamis (12/10).

Imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun naik ke level 6,82 persen. Sementara imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun turun menjadi 4,697 persen.

BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023