Surabaya (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI menyatakan 10 dari ratusan karya anak-anak dan remaja terpilih sebagai karya terbaik dalam pra-Festival Pertunjukan Cerita Panji Nasional untuk anak-anak dan remaja.
Pamong Budaya Ahli Muda dari Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Anny Veradiani, dalam keterangannya di Surabaya, Jumat, mengatakan ada 40-an kelompok dengan total 600-an orang remaja dan anak yang terdaftar dalam pra-Festival Cerita Panji Nasional yang digelar Universitas Brawijaya (UB) TV pada 10-12 Oktober 2023.
"Dari 40 kelompok itu kemudian disaring untuk tampil pada final sebanyak 20 kelompok. Dari 20 tersebut dipilih lagi 10 kelompok dengan karya terbaik. Bentuknya pertunjukan jadi kami apresiasi dari berbagai sisi. Kriteria umumnya dari performa, tema cerita, kostum, musik, penguasaan panggung, dan lainnya," kata Ani.
Adapun 10 karya terbaik kategori anak-anak, meliputi SD Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya PPST SDN Purwantoro 2 Kota Malang, Sanggar Tari Solah Wetan Ponorogo, Teater Anak MI Mujahidin Jombang, Sanggar Bethari Jombang.
Baca juga: Kemendikbudristek apresiasi Film Niti Kaweruh, semangati anak belajar
Baca juga: Kemendikbudristek fasilitasi sineas Indonesia ikut festival global
Lalu, Teater SDN Plumbungan Sukodono Sidoarjo, Teater Anak Ketjil Maros Sulawesi Selatan, Multimedia MI Khadijah Malang Sanggar Seni dan Budaya Darung Tingang Palangkaraya dan Nrithya A Graha Siwanataraja Bali.
Sementara itu untuk karya terbaik kategori remaja diraih oleh Sevacter Bandung , Sanggar Seni Gedhang Godhog Tulungagung, PPST SMPN 4 Malang, Sanggar Budaya Saraswati Kediri, Sanggar Larasati Mojokerto, PPST SMPN 24 Kota Malang, Sanggar Andhe-andhe Lumut Kediri, Sanggar Sardulo Djojo Malang, Sanggar Murwita Group Mojokerto dan Ginarsajiwa Kota Batu.
Acara festival pertunjukan cerita panji remaja dan anak ini adalah praacara sebelum pertunjukan se Asean salah satunya di Indonesia berlangsung di lima kota, yaitu Malang, Kediri, Jogja, Surabaya dan Surakarta. Sedangkan untuk pertunjukan di Malang diadakan tanggal 19 Oktober 2023 mendatang. Pertunjukan kolaborasi itu melibatkan seniman seluruh Asean dari 9 negara.
"Dengan praacara ini diharapkan masyarakat dapat lebih peduli terhadap cerita Panji. Cerita Panji itu sendiri ini tuh sebetulnya diinterpretasikan menjadi berbagai macam cerita yang di masyarakat. Wujudnya bermacam-macam ada folklor, museum, museum topeng panji, dan lainnya," kata Anny.
Dia menjelaskan bahwa cerita panji sudah tercatat sebagai Memory of The World di Unesco ditetapkan pada tanggal 31 Oktober 2017. Cerita Panji juga menyebar di Asean.
"Nanti kami akan berkolaborasi untuk melakukan pertunjukan Panji di Indonesia," ujar Anny.
Salah satu kelompok yang dinobatkan sebagai karya terbaik dari Sanggar Sardulo Djojo menceritakan persiapan yang sudah dilakukan selama 2-3 pekan. Meski begitu, kelompok ini sudah aktif melestarikan cerita panji sejak lama.
"Ya, saya berharap ke depan bisa banyak lagi acara pertunjukan cerita panji ini. Orang-orang biar bisa tahu soal cerita panji terutama yang generasi saya kelahiran 2007 atau 2006an," ujar Athalia Ozoramatica perwakilan Sanggar Sardulo Djojo.*
Baca juga: Madani International Film Festival perkuat daya saing Indonesia
Baca juga: Kemendikbudristek optimistis pengembangan seni tradisi kian mendunia
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023