Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat menyiapkan Satuan Tugas Anti Drone yang diperbantuakan dari Korbrimob Polri dalam rangka mengamankan ajang MotoGP, Moto2 dan Moto3 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kabid Humas Polda NTB, Komisaris Besar Polisi Arman A Syarifudin, di Praya, NTB, Jumat, mengatakan, agar para pilot drone tidak mencoba-coba untuk menerbangkan pesawat tanpa awak saat race berlangsung, karena hal ini dapat mengganggu keamanan balapan dalam lintasan maupun para penonton.
Baca juga: Ukraina laporkan serangan drone Rusia di pelabuhan Danube
“Kami mengimbau agar para pilot drone tidak menerbangkan drone nya di Mandalika untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi,” katanya.
Jika ada drone liar yang terbang di sekitar sirkuit Mandalika maka Satgas Anti Drone akan melakukan tindakan tegas dengan melakukan penembakan signal. "Sehingga memaksa drone tersebut melakukan pendaratan darurat," katanya.
Baca juga: Rusia serang Ukraina, Rumania deteksi kemungkinan pelanggaran wilayah
Sementara itu, Ketua Tim Satgas Anti Drone Korbrimob Polri, Komisaris Besar Polisi Yudho Arif Wibowo, mengatakan, satgas ini terdiri dari satu regu personel anti drone yang ditugaskan menjaga agar tidak ada drone liar yang terbang saat event MotoGP Mandalika berlangsung.
"Hal ini sesuai dengan peraturan Menteri Perhubungan Nomor 27/2020,” katanya.
Dikatakan dia,hingga saat ini tidak ada drone liar yang dilumpuhkan pihaknya. Hal ini kemungkinan karena masyarakat sudah tereduksi untuk tidak menerbangkan drone saat event MotoGP Mandalika berlangsung.
Baca juga: Wali Kota Semarang minta TPA Jatibarang rutin dipantau drone "thermal"
“Sampai sekarang tidak ada drone yang kami turunkan. Alhamdulillah,ini kemungkinan karena masyarakat sudah mulai memahami bahwa drone tidak boleh diterbangkan sembarangan terutama dalam event seperti ini,” katanya.
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2023