Tripatra dukung hilirisasi nikel dan bauksit Indonesia

Kami ingin melakukan hilirisasinya sejauh mungkin

Jakarta (ANTARA) - President Director and CEO Tripatra Raymond Naldi Rasfuldi mengatakan akan mendukung hilirisasi mineral Indonesia, serta berfokus pada komoditas nikel dan bauksit dari sisi process engineering technology.

“Fokus utama kami di nikel dan bauksit,” ujar Raymond kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers di sela-sela Tripatra Sustainable Engineering Summit yang bertajuk, “Ushering the New Era: Dare to Change Tomorrow!”.

Raymond mengatakan bahwa kedua komoditas tersebut menjadi pilihannya karena masuk ke daftar lima besar komoditas pertambangan terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, ujar Raymond, ia ingin membantu program pemerintah dalam rangka melakukan hilirisasi nikel dan bauksit hingga menjadi produk akhir.

“Kami ingin melakukan hilirisasinya sejauh mungkin,” kata Raymond.

Dalam kesempatan tersebut, Finance and Commercial Director TRIPATRA Benny Julius Joesoep menambahkan bahwa pihaknya akan membantu dari sisi process engineering technology atau teknologi dan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mengolah nikel dan bauksit.

“Kami kan tergantung adaptasi teknologi, itu akan disesuaikan dengan kebutuhan,” kata Benny.

Ia juga mengatakan bahwa TRIPATRA tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan perusahaan lainnya, terlebih dari sektor mineral.

“Kami pasti bakal membuka diri,” kata dia.

Benny menjelaskan bahwa pihaknya ingin ikut mengambil peran penting dalam merealisasikan percepatan hilirisasi di industri berbasis sumber daya energi fosil, pertanian, dan mineral dengan tujuan untuk memaksimalkan nilai tambah sumber daya Indonesia.

“Ini untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045,” kata Benny.

Benny menegaskan bahwa ia sipa berkontribusi serta berkolaborasi dengan Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam membangun kapabilitas nasional, terutama dalam memajukan dan mengembangkan sektor energi hijau.

“Bersama-sama dengan pemerintah dan pelaku industri,” ucap Benny.