Sektor properti di Indonesia menjadi peluang bisnis yang potensial digeluti generasi milenial, mengingat kebutuhan rumah yang masih sangat tinggi

Banda Aceh (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (BTN) melatih kaum milenial di Kampus Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh menjadi pengembang perumahan karena sektor tersebut memiliki peluang bisnis potensial untuk digeluti generasi muda.

“Sektor properti di Indonesia menjadi peluang bisnis yang potensial digeluti generasi milenial, mengingat kebutuhan rumah yang masih sangat tinggi termasuk di Aceh,” kata Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu di Darussalam, Banda Aceh, Jumat.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela memberikan kuliah umum peserta Pelatihan Developer Milenial BTN yang diselenggarakan di Gedung AAC Dayan Dawood Darussalam, Banda Aceh.

Ia menjelaskan sektor perumahan menjadi salah satu sektor yang memiliki kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dan menggunakan banyak produk lokal dan melibatkan banyak pihak sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

BTN melalui BTN Syariah mengajak generasi milenial di Aceh terjun langsung ke sektor properti dengan menjadi pengembang perumahan.

“BTN melalui BTN Syariah ingin mengambil peran yang lebih besar dan bisa menjadi bank syariah terbesar di Aceh. Salah satu upaya yang dilakukan yakni mendorong generasi milenial Aceh menjadi developer atau pengusaha properti,” katanya.

Baca juga: Dirut BTN: Sektor perumahan 90 persen gunakan produk lokal

Baca juga: BTN proyeksikan realisasi KPR subsidi tahun ini capai 180 ribu rumah

Menurut dia, potensi di Aceh masih sangat besar sehingga membutuhkan para pengembang milenial yang memiliki ide, konsep dan juga semangat yang tinggi untuk menghadirkan rumah layak huni bagi seluruh masyarakat di Tanah Rencong.

BTN sebagai bank yang fokus pembiayaan perumahan sangat berkepentingan terhadap suplai kebutuhan rumah yang dihasilkan oleh para developer muda khususnya.

Pihaknya siap melatih para generasi muda asal Aceh untuk menjadi pengembang perumahan sehingga pertumbuhan properti termasuk rumah bagi masyarakat akan meningkat di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.

Nixon menambahkan hampir 90 persen generasi milenial di Indonesia memiliki penghasilan kurang dari Rp10 juta per bulan sehingga segmentasi rumah yang bisa disediakan oleh para developer milenial yang baru merintis bisnis berkisar Rp200-400 juta.

Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, pada tahun 2015 BTN membentuk Housing Finance Center (HFC) sebagai pusat Learning, Advisory dan Research di bidang perumahan. Program tersebut bertujuan mencetak entrepreneur baru di bidang properti guna mendukung suplai perumahan.

Sejak tahun 2022 BTN menggandeng asosiasi pengusaha Real Estate Indonesia (REI) secara rutin menggelar Pelatihan Developer Milenial di sejumlah kota di Indonesia yang diikuti oleh mahasiswa hingga pengusaha muda yang ingin menekuni bisnis sektor perumahan.

Rektor Universitas Syiah Kuala Prof Marwan menyampaikan apresiasi terhadap program developer milenial yang digagas oleh BTN di kampus tersebut khususnya.

“Pelatihan Developer Milenial Bank BTN ini merupakan kegiatan yang positif dalam menggerakkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa agar bisa berkontribusi untuk perekonomian nasional ke depannya. Kegiatan ini juga sejalan dengan Program 1.000 Wirausaha Muda USK,” katanya.

Baca juga: SMF kembali terbitkan EBA-SP untuk aset BTN senilai Rp600 miliar

Baca juga: Bank BTN raih penghargaan atas program CSR penyediaan rumah

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023