Jakarta, Indonesia , (ANTARA/PRNewswire)- Evermos sebuah platform connected commerce yang memberdayakan brand lokal dan underserved communities melalui jaringan distribusi dan layanan commerce menjadi salah satu dari 3 organisasi yang menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) atau Nota Kesepahaman dengan Smesco di acara Indonesia Digital MeetUp 2023. Penandatanganan dilakukan oleh Azlan Indra, selaku VP of Business Strategy & Operations Evermos dan Leonard Theosabrata, selaku Direktur Utama Smesco Indonesia serta disaksikan oleh Drs. Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Dengan menandatangani MOU, Evermos berkomitmen untuk mendukung rencana pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya melalui sektor UMKM. Hal ini dapat dimulai dengan meningkatkan kesadaran dan juga usaha bersama bahwa persaingan bisnis kini semakin sengit dan sudah memasuki intervensi global, yang bukan hanya perlu dilakukan oleh para pelaku swasta tapi juga seluruh lapisan masyarakat.



Sesuai dengan visi dan misi awal sejak berdiri di tahun 2018, Evermos melalui ekosistemnya telah berusaha memberdayakan ribuan UMKM dan juga Internet Marketer (Imers) atau Dropshipper. Ilham Taufiq, selaku Co-founder dan Chief Partnership & Strategy Officer Evermos menyatakan, "Kami menyadari betapa besar potensi kolaborasi antara Internet Marketer dengan UMKM dan merasa beruntung dapat memberikan dukungan layanan melalui Everpro, salah satu unit bisnis Evermos yang berfokus dalam menyediakan solusi lengkap dan terintegrasi untuk para pebisnis online. Melalui interaksi ini, kami bisa memiliki hubungan erat dan menjalin kerja sama langsung yang baik dengan para pelaku UMKM atau Internet Marketer".


Saat ini, Imers dapat dikatakan sebagai "benteng pertahanan" bagi UMKM Indonesia, karena secara karakteristiknya Imers lebih siap dalam menghadapi persaingan bisnis, data-driven, dan juga berani dalam mengambil resiko. Oleh karena itu di acara Indonesia Digital MeetUp 2023, Evermos juga merilis hasil risetnya bersama dengan lembaga riset independen dan juga Centre of SME Movement, Cosmos dan didukung oleh Smesco Indonesia yang bertajuk "From Zero to Hero: Imers Berdikari, Mendorong Roda Ekonomi".


"Melalui riset ini, Evermos ingin bersama-sama membangun kesadaran dengan mengenal Internet Marketer (Imers) ini baik dari gambaran karakteristik, serta potensi life-stages Imers agar tercapai tujuan akhir bahwa para pelaku swasta, pembuat kebijakan dan segala lapisan masyarakat dapat bersama-sama membangun solusi, berkolaborasi, dan menciptakan sinergi untuk mendorong roda ekonomi Indonesia yang lebih agresif, cepat dan bermanfaat.", tutup Ilham.


Riset ini melihat bahwa ada peluang yang begitu besar bagi Imers untuk mencapai keberhasilan bagi siapa saja yang mampu menguasai strateginya. Tidak sampai di situ, Imers mampu mengembangkan bisnisnya dalam kurun waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan model bisnis konvensional. Kelihaian Imers terletak pada mindset scale up bisnis yang mengakselerasi kesuksesan pencapaian omzet miliaran dalam kurun waktu relatif singkat, yaitu 1-3 tahun. Walau begitu, tidak semua Imers yang memulai dari nol dapat mencapai kesuksesan tersebut. Banyak diantara mereka yang tetap terjebak di penghasilan yang tidak seberapa dan omzet per bulan yang tidak kunjung tumbuh, sehingga berbagai pertanyaan yang timbul dari fenomena ini lah yang coba dijabarkan melalui hasil riset bagaimana Imers dapat tumbuh dari Zero to Hero.


Untuk mendapat jawabannya, tim periset melakukan wawancara langsung dengan berbagai pelaku Imers dan menemukan bahwa ternyata betul ada pola nyata yang jamak dilewati Imers untuk dapat "naik kelas" dari satu tahapan Imers ke tahapan berikutnya, dimana setiap tahapan menunjukkan kenaikan dalam omzet per bulan Imers. Tahapan - tahapan tersebut diantaranya adalah; The Hit-and-Runner (si tabrak lari), The Survivor (sang penyintas), The Pioneer (sang perintis), The Rising (penantang baru), dan The Challenger (penantang usaha mainstream)[1].


Dari sisi layanan, Everpro selalu berusaha menciptakan solusi yang dapat mempermudah dan menyelesaikan masalah para pelaku UMKM, Imers, atau Dropshipper untuk mengembangkan bisnisnya melalui inovasi teknologi yang dihadirkan melalui pengembangan produknya. Saat ini Everpro telah menyediakan beberapa layanan mulai dari, Everpro Sourcing yaitu layanan penyedia produk bermargin tebal dan terkurasi, cocok untuk dijual secara online oleh para Dropshipper, Everpro Ads yaitu layanan penyedia akses akun iklan Facebook dan Google whitelisted untuk mengurangi resiko akun terkena restrict atau scale up iklan lebih cepat dan tanpa terkendala batasan budget harian. Kemudian ada Everpro Shipping, layanan pengiriman paket COD maupun non-COD yang bekerja sama dengan lebih dari 20 pilihan partner logistik, serta Everpro MPEnabler layanan optimasi toko Marketplace di Shopee, Tokopedia, dan Lazada yang dihandle langsung oleh tim Everpro yang profesional.


Melalui acara Indonesia Digital MeetUp 2023 pula, Everpro merilis 2 produk berbasis fitur terbarunya yaitu Everpro Funnel dan Everpro CRM. Everpro Funnel merupakan salah satu solusi untuk dapat meningkatkan konversi dari kampanye iklan melalui landing page dan fitur yang saling terintegrasi untuk optimasi closing di WhatsApp (LPWA). Azlan Indra, selaku VP of Business Strategy & Operations Everpro menjelaskan pada presentasinya, "LPWA saat ini masih menjadi metode yang paling populer (total sebanyak 72% penggunaan[2]) dan efektif untuk para pebisnis online karena selain ramah pemula, LPWA menghasilkan CPR (Cost per Result) yang lebih murah dibandingkan dengan metode lain, serta dapat membantu optimasi performa iklan yang dijalankan. Melalui Everpro Funnel & CRM, kami menciptakan fitur-fitur yang dapat menjadi jawaban atas tantangan-tantangan mendasar para UMKM & pelaku Internet Marketing untuk menggunakan LPWA sebagai metode pengembangan bisnis mereka."


Layanan Everpro Funnel ini sudah teruji dapat menurunkan angka CPR (Cost per Result) iklan lebih murah hingga 60%[3]. Melalui layanan ini, Imers atau pelaku bisnis online dapat menggunakan fitur LP Builder untuk membuat landing page dari nol tanpa perlu coding, WA Rotator untuk mengatur dan membagi chat masuk dari landing page ke platform pesan WhatsApp sesuai kapasitas tim Customer Service, analisa hasil iklan di Facebook dan Google lebih akurat dengan Real Chat WA Tracking, hingga fitur Custom Keyboard yang membantu mempermudah Imers dalam melayani pelanggan lebih cepat tanpa harus berpindah aplikasi.


Layanan terbaru lainnya, Everpro CRM merupakan solusi yang terbukti untuk mengoptimalkan penjualan dengan menurunkan resiko RTS hingga 50%[4] melalui fitur Update Status Paket otomatis untuk setiap pengiriman yang dilakukan, hingga meningkatkan potensi repeat order dari pelanggan loyal hingga 30%[5] dengan fitur Everpro CRM lainnya yaitu, mengatur dan menyimpan data pelanggan dari berbagai platform penjualan dalam 1 database, memberi label dan segmentasi kepada pelanggan, hingga mengirim pesan broadcast WhatsApp ke beberapa pelanggan sesuai dengan alur kerja yang dapat dibuat sendiri atau mengikuti template yang sudah disediakan.


Untuk dapat menggunakan layanan tersebut, pengguna dapat berlangganan atau mencoba gratis dengan mengakses laman www.everpro.id atau dapat mengunduh aplikasi secara gratis di Google Playstore.


Tentang Evermos


Evermos adalah platform connected commerce yang memberdayakan brand lokal dan underserved communities dengan menyediakan jaringan distribusi dan layanan commerce yang berfokus pada produk-produk terkurasi sesuai prinsip syariah. Evermos adalah one-stop platform yang menyediakan brand lokal dengan layanan yang mendukung perniagaan secara komprehensif dan jaringan reseller. Dilengkapi dengan berbagai pelatihan untuk mendukung kesuksesan semua reseller terlepas dari gender, latar belakang pendidikan, lokasi geografis, atau tingkat pendapatan mereka.


Didirikan di bulan November 2018, Evermos telah membangun jaringan connected commerce berbasis reseller terbesar di Indonesia dengan lebih dari 165,000 penjual aktif di seluruh Indonesia dan 1,600 mitra UMKM. Hingga saat ini Evermos telah mendapatkan berbagai penghargaan industri seperti penghargaan Forbes Asia 100 to Watch di kawasan Asia Pasifik, penghargaan UN Women 2022 Indonesian Women Empowerment Principles (WEPs) dan menjadi anggota jaringan global Endeavor Entrepreneur. Evermos juga merupakan anggota World Economic Forum's Global Innovators Community, sebuah grup khusus undangan dari perusahaan start-up dan peningkatan skala paling menjanjikan di dunia yang berada di garis depan inovasi teknologi dan model bisnis etis.


Tentang Everpro


Everpro adalah platform penyedia layanan yang menjadi bagian dari Evermos. Everpro berkomitmen untuk menjadi solusi bagi permasalahan yang dialami pelaku UMKM. Berdiri pada Februari 2022, saat ini Everpro menghadirkan berbagai layanan seperti Pengiriman (Shipping) yang bekerja sama dengan lebih dari 15 layanan ekspedisi ke seluruh Indonesia, bantuan iklan melalui Facebook & Google Ads Account Support, jasa optimasi toko Marketplace, dan layanan penyedia produk-produk terkurasi yang sudah teruji untuk penjualan melalui kanal online.


Everpro telah membantu lebih dari 5.000 reseller profesional dan pelaku UMKM di seluruh Indonesia yang semuanya tergabung dalam Komunitas Belajar Everpro, sebuah komunitas untuk belajar dan menambah relasi. Dapatkan layanan Everpro melalui aplikasi yang tersedia di Google Play Store atau dalam tautan everpro.id.


[1]Artikel Riset Evermos dan Cosmos (From Zero to Hero: Imers Berdikari, Mendorong Roda Ekonomi) https://centerforsme.org/from-zero-to-hero-independent-imers-and-keeping-the-economy-moving-forward/


[2][3][4][5] Berdasarkan studi kasus langsung ke beberapa pebisnis online yang telah menggunakan layanan atau produk Everpro.


Fact Sheet


Detail Tahapan Kehidupan Imers


Profil IMERS


Hit and runner


Survivor


Pioneer


Rising


Challenger


Omzet Per bulan


0-100 Juta


100 Juta - 1 miliar


1 miliar - 5 miliar


5 miliar - 20 miliar


> 20 miliar


Kegiatan


Dropshipper, Reseller


Dropshipper, Reseller, Brand owner


Brand owner


Brand owner


Brand owner, Corporate


Estimasi Persentase


95.04 %


4.49 %


0.4 %


0.06 %


0.007 %


Ciri Produk yang Dijual


Berbagai macam produk tanpa ada kekhususan


Fokus pada produk unggulan


Produk hasil produksi sendiri


Produk hasil produksi sendiri


Produk hasil sendiri dan termasuk produk top of mind.


Pola Pikir


Nekat, tidak berpikir jangka panjang dan kelangsungan bisnis


Strategis dan berpikir jangka panjang


Visioner, strategis, berfikir bahwa tim yang solid adalah aset


Mulai memikirkan strategi produksi yang efisien,CRM,distribusi produk dan manajemen SDM


Pemikiran yang strategis terkait efisiensi produksi,CRM,distribusi produk dan manajemen SDM, memiliki target yang ambisius


Metode Produksi Barang


Tidak memproduksi barang dan hanya melakukan dropship dan menjadi reseller


Tidak memproduksi barang. Hanya melakukan dropship dan menjadi reseller


Produksi nya dikerjakan oleh maklon


Produksi nya dikerjakan oleh maklon


Produksi nya dikerjakan oleh beberapa maklon


Ukuran tim


1-3 orang


4 - 20 orang


30 - 50 orang


50 - 100 orang


100-300 orang


Kesadaran finansial


Belum ada pembukuan yang memadai maupun manajemen finansial


Sebagian imers sudah mulai melek akan pentingnya pembukuan arus kas dan mulai memiliki akuntan


Sudah memiliki divisi keuangan


Sudah memiliki divisi keuangan yang solid


Sudah memiliki divisi keuangan yang solid


Sales Chanel


Online ( FB Ads dan Google Ads)


Online ( FB Ads dan Google Ads)


Online ( FB Ads, Google Ads, Sosial Media, Marketplace)


Online ( FB Ads, Google Ads, Sosial Media, Marketplace) dan Offline (specialty retailer cakupan regional)


Online ( FB Ads, Google Ads, Sosial Media, Marketplace)) dan Offline (retailer mandiri, specialty retailer cakupan nasional dan department store)


Kendala


Belum memahami produk unggulan


Masa produk unggulan nya masih pendek (1-3 bulan)


Keterbatasan kapasitas produksi pada maklun


Mengalami kendala di distribusi produk


Persaingan dengan manufaktur Global


Belum berani merekrut tim


Belum cukup modal untuk membangun merek dagang


Produk sudah mengalami pemalsuan


Beberapa kategori seperti herbal terkendala karena masuk di kategori yang menjadi pelanggaran untuk menjual di beberapa platform


Pemalsuan produk


Belum ada pencatatan keuangan


Belum memiliki manajemen SDM yang ideal


Kendala pada distribusi produk


Persaingan dengan manufaktur Global


Diversifikasi aset


Key Success Factor


Telah memiliki motivasi kuat untuk mendalami dunia Imers


Telah memiliki tim


Mulai merintis produk sendiri


Efektifitas marketing yang membangun brand image yang baik dan kuat


Telah memiliki pabrik dan gudang sendiri


Mulai merekrut tim


Sudah memiliki produk unggulan dari beberapa kategori


Sudah memiliki struktur organisasi perusahaan dan kriteria karyawan yang akan direkrut


Sudah memiliki perencanaan produksi yang terukur


Terus melakukan peningkatan di segala aspek


Mampu membaca tren


Sudah memiliki akuntan


Mulai berjualan di platform digital


Selalu berinovasi membuat produk baru dengan mengikuti permintaan pasar


Adaptif terhadap perkembangan zaman


Karakteristik


Usia muda, Berani mengambil resiko, Menjual sesuatu yang overclaim, Hit and run, Naif, Cerdik, Terlalu kreatif, Tidak memiliki kepekaan sosial, Masih berpikir untuk jangka pendek, belum memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan terkait dengan seluk beluk internet marketing. Alokasi outcome terbesar untuk iklan.


Berusia muda, sudah banyak terpapar pengalaman dan ilmu pengetahuan. masih banyak yang menjual produk overclaim. sudah mulai merintis merek sendiri, mulai memahami pasar, pemikiran strategi untuk mencapai bisnis jangka panjang. alokasi modal terbesar untuk iklan


Sudah dapat membaca dan memanfaatkan data. Memahami pasar dan target konsumen secara komprehensif. Alokasi outcome terbesar untuk pengembangan produk yang lebih masif. Bekerjasama dengan pihak ke 3 untuk produksi barang (maklun)


Mendirikan pabrik atau Bekerjasama dengan pihak 3 untuk produksi barang (maklun). Sudah dapat membaca dan memanfaatkan data. Tidak menemukan kesulitan mengoperasikan pabrik, Mulai membuka toko offline. Alokasi outcome terbesar untuk pengembangan produk dan pemutakhiran teknologi produksi.


Sudah taat pajak, Memiliki brand yang kuat. Sudah dapat membaca dan memanfaatkan data.Sudah memiliki grup usaha dan hilirisasi produk. Memiliki toko offline yang tersebar di beberapa kota. Memiliki target usaha yang sangat ambisius untuk mendominasi pasar domestik. Alokasi outcome terbesar untuk pengembangan produk dan pemutakhiran teknologi produksi.


Jakarta, Indonesia , (ANTARA/PRNewswire)- Evermos sebuah platform connected commerce yang memberdayakan brand lokal dan underserved communities melalui jaringan distribusi dan layanan commerce menjadi salah satu dari 3 organisasi yang menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) atau Nota Kesepahaman dengan Smesco di acara Indonesia Digital MeetUp 2023. Penandatanganan dilakukan oleh Azlan Indra, selaku VP of Business Strategy & Operations Evermos dan Leonard Theosabrata, selaku Direktur Utama Smesco Indonesia serta disaksikan oleh Drs. Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Dengan menandatangani MOU, Evermos berkomitmen untuk mendukung rencana pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya melalui sektor UMKM. Hal ini dapat dimulai dengan meningkatkan kesadaran dan juga usaha bersama bahwa persaingan bisnis kini semakin sengit dan sudah memasuki intervensi global, yang bukan hanya perlu dilakukan oleh para pelaku swasta tapi juga seluruh lapisan masyarakat.



Penandatanganan MOU atara Everpro dengan Smesco


Sesuai dengan visi dan misi awal sejak berdiri di tahun 2018, Evermos melalui ekosistemnya telah berusaha memberdayakan ribuan UMKM dan juga Internet Marketer (Imers) atau Dropshipper. Ilham Taufiq, selaku Co-founder dan Chief Partnership & Strategy Officer Evermos menyatakan, "Kami menyadari betapa besar potensi kolaborasi antara Internet Marketer dengan UMKM dan merasa beruntung dapat memberikan dukungan layanan melalui Everpro, salah satu unit bisnis Evermos yang berfokus dalam menyediakan solusi lengkap dan terintegrasi untuk para pebisnis online. Melalui interaksi ini, kami bisa memiliki hubungan erat dan menjalin kerja sama langsung yang baik dengan para pelaku UMKM atau Internet Marketer".


Saat ini, Imers dapat dikatakan sebagai "benteng pertahanan" bagi UMKM Indonesia, karena secara karakteristiknya Imers lebih siap dalam menghadapi persaingan bisnis, data-driven, dan juga berani dalam mengambil resiko. Oleh karena itu di acara Indonesia Digital MeetUp 2023, Evermos juga merilis hasil risetnya bersama dengan lembaga riset independen dan juga Centre of SME Movement, Cosmos dan didukung oleh Smesco Indonesia yang bertajuk "From Zero to Hero: Imers Berdikari, Mendorong Roda Ekonomi".


"Melalui riset ini, Evermos ingin bersama-sama membangun kesadaran dengan mengenal Internet Marketer (Imers) ini baik dari gambaran karakteristik, serta potensi life-stages Imers agar tercapai tujuan akhir bahwa para pelaku swasta, pembuat kebijakan dan segala lapisan masyarakat dapat bersama-sama membangun solusi, berkolaborasi, dan menciptakan sinergi untuk mendorong roda ekonomi Indonesia yang lebih agresif, cepat dan bermanfaat.", tutup Ilham.


Riset ini melihat bahwa ada peluang yang begitu besar bagi Imers untuk mencapai keberhasilan bagi siapa saja yang mampu menguasai strateginya. Tidak sampai di situ, Imers mampu mengembangkan bisnisnya dalam kurun waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan model bisnis konvensional. Kelihaian Imers terletak pada mindset scale up bisnis yang mengakselerasi kesuksesan pencapaian omzet miliaran dalam kurun waktu relatif singkat, yaitu 1-3 tahun. Walau begitu, tidak semua Imers yang memulai dari nol dapat mencapai kesuksesan tersebut. Banyak diantara mereka yang tetap terjebak di penghasilan yang tidak seberapa dan omzet per bulan yang tidak kunjung tumbuh, sehingga berbagai pertanyaan yang timbul dari fenomena ini lah yang coba dijabarkan melalui hasil riset bagaimana Imers dapat tumbuh dari Zero to Hero.


Untuk mendapat jawabannya, tim periset melakukan wawancara langsung dengan berbagai pelaku Imers dan menemukan bahwa ternyata betul ada pola nyata yang jamak dilewati Imers untuk dapat "naik kelas" dari satu tahapan Imers ke tahapan berikutnya, dimana setiap tahapan menunjukkan kenaikan dalam omzet per bulan Imers. Tahapan - tahapan tersebut diantaranya adalah; The Hit-and-Runner (si tabrak lari), The Survivor (sang penyintas), The Pioneer (sang perintis), The Rising (penantang baru), dan The Challenger (penantang usaha mainstream)[1].


Dari sisi layanan, Everpro selalu berusaha menciptakan solusi yang dapat mempermudah dan menyelesaikan masalah para pelaku UMKM, Imers, atau Dropshipper untuk mengembangkan bisnisnya melalui inovasi teknologi yang dihadirkan melalui pengembangan produknya. Saat ini Everpro telah menyediakan beberapa layanan mulai dari, Everpro Sourcing yaitu layanan penyedia produk bermargin tebal dan terkurasi, cocok untuk dijual secara online oleh para Dropshipper, Everpro Ads yaitu layanan penyedia akses akun iklan Facebook dan Google whitelisted untuk mengurangi resiko akun terkena restrict atau scale up iklan lebih cepat dan tanpa terkendala batasan budget harian. Kemudian ada Everpro Shipping, layanan pengiriman paket COD maupun non-COD yang bekerja sama dengan lebih dari 20 pilihan partner logistik, serta Everpro MPEnabler layanan optimasi toko Marketplace di Shopee, Tokopedia, dan Lazada yang dihandle langsung oleh tim Everpro yang profesional.


Melalui acara Indonesia Digital MeetUp 2023 pula, Everpro merilis 2 produk berbasis fitur terbarunya yaitu Everpro Funnel dan Everpro CRM. Everpro Funnel merupakan salah satu solusi untuk dapat meningkatkan konversi dari kampanye iklan melalui landing page dan fitur yang saling terintegrasi untuk optimasi closing di WhatsApp (LPWA). Azlan Indra, selaku VP of Business Strategy & Operations Everpro menjelaskan pada presentasinya, "LPWA saat ini masih menjadi metode yang paling populer (total sebanyak 72% penggunaan[2]) dan efektif untuk para pebisnis online karena selain ramah pemula, LPWA menghasilkan CPR (Cost per Result) yang lebih murah dibandingkan dengan metode lain, serta dapat membantu optimasi performa iklan yang dijalankan. Melalui Everpro Funnel & CRM, kami menciptakan fitur-fitur yang dapat menjadi jawaban atas tantangan-tantangan mendasar para UMKM & pelaku Internet Marketing untuk menggunakan LPWA sebagai metode pengembangan bisnis mereka."


Layanan Everpro Funnel ini sudah teruji dapat menurunkan angka CPR (Cost per Result) iklan lebih murah hingga 60%[3]. Melalui layanan ini, Imers atau pelaku bisnis online dapat menggunakan fitur LP Builder untuk membuat landing page dari nol tanpa perlu coding, WA Rotator untuk mengatur dan membagi chat masuk dari landing page ke platform pesan WhatsApp sesuai kapasitas tim Customer Service, analisa hasil iklan di Facebook dan Google lebih akurat dengan Real Chat WA Tracking, hingga fitur Custom Keyboard yang membantu mempermudah Imers dalam melayani pelanggan lebih cepat tanpa harus berpindah aplikasi.


Layanan terbaru lainnya, Everpro CRM merupakan solusi yang terbukti untuk mengoptimalkan penjualan dengan menurunkan resiko RTS hingga 50%[4] melalui fitur Update Status Paket otomatis untuk setiap pengiriman yang dilakukan, hingga meningkatkan potensi repeat order dari pelanggan loyal hingga 30%[5] dengan fitur Everpro CRM lainnya yaitu, mengatur dan menyimpan data pelanggan dari berbagai platform penjualan dalam 1 database, memberi label dan segmentasi kepada pelanggan, hingga mengirim pesan broadcast WhatsApp ke beberapa pelanggan sesuai dengan alur kerja yang dapat dibuat sendiri atau mengikuti template yang sudah disediakan.


Untuk dapat menggunakan layanan tersebut, pengguna dapat berlangganan atau mencoba gratis dengan mengakses laman www.everpro.id atau dapat mengunduh aplikasi secara gratis di Google Playstore.


Tentang Evermos


Evermos adalah platform connected commerce yang memberdayakan brand lokal dan underserved communities dengan menyediakan jaringan distribusi dan layanan commerce yang berfokus pada produk-produk terkurasi sesuai prinsip syariah. Evermos adalah one-stop platform yang menyediakan brand lokal dengan layanan yang mendukung perniagaan secara komprehensif dan jaringan reseller. Dilengkapi dengan berbagai pelatihan untuk mendukung kesuksesan semua reseller terlepas dari gender, latar belakang pendidikan, lokasi geografis, atau tingkat pendapatan mereka.


Didirikan di bulan November 2018, Evermos telah membangun jaringan connected commerce berbasis reseller terbesar di Indonesia dengan lebih dari 165,000 penjual aktif di seluruh Indonesia dan 1,600 mitra UMKM. Hingga saat ini Evermos telah mendapatkan berbagai penghargaan industri seperti penghargaan Forbes Asia 100 to Watch di kawasan Asia Pasifik, penghargaan UN Women 2022 Indonesian Women Empowerment Principles (WEPs) dan menjadi anggota jaringan global Endeavor Entrepreneur. Evermos juga merupakan anggota World Economic Forum's Global Innovators Community, sebuah grup khusus undangan dari perusahaan start-up dan peningkatan skala paling menjanjikan di dunia yang berada di garis depan inovasi teknologi dan model bisnis etis.


Tentang Everpro


Everpro adalah platform penyedia layanan yang menjadi bagian dari Evermos. Everpro berkomitmen untuk menjadi solusi bagi permasalahan yang dialami pelaku UMKM. Berdiri pada Februari 2022, saat ini Everpro menghadirkan berbagai layanan seperti Pengiriman (Shipping) yang bekerja sama dengan lebih dari 15 layanan ekspedisi ke seluruh Indonesia, bantuan iklan melalui Facebook & Google Ads Account Support, jasa optimasi toko Marketplace, dan layanan penyedia produk-produk terkurasi yang sudah teruji untuk penjualan melalui kanal online.


Everpro telah membantu lebih dari 5.000 reseller profesional dan pelaku UMKM di seluruh Indonesia yang semuanya tergabung dalam Komunitas Belajar Everpro, sebuah komunitas untuk belajar dan menambah relasi. Dapatkan layanan Everpro melalui aplikasi yang tersedia di Google Play Store atau dalam tautan everpro.id.


[1]Artikel Riset Evermos dan Cosmos (From Zero to Hero: Imers Berdikari, Mendorong Roda Ekonomi) https://centerforsme.org/from-zero-to-hero-independent-imers-and-keeping-the-economy-moving-forward/


[2][3][4][5] Berdasarkan studi kasus langsung ke beberapa pebisnis online yang telah menggunakan layanan atau produk Everpro.


Fact Sheet


Detail Tahapan Kehidupan Imers


Profil IMERS


Hit and runner


Survivor


Pioneer


Rising


Challenger


Omzet Per bulan


0-100 Juta


100 Juta - 1 miliar


1 miliar - 5 miliar


5 miliar - 20 miliar


> 20 miliar


Kegiatan


Dropshipper, Reseller


Dropshipper, Reseller, Brand owner


Brand owner


Brand owner


Brand owner, Corporate


Estimasi Persentase


95.04 %


4.49 %


0.4 %


0.06 %


0.007 %


Ciri Produk yang Dijual


Berbagai macam produk tanpa ada kekhususan


Fokus pada produk unggulan


Produk hasil produksi sendiri


Produk hasil produksi sendiri


Produk hasil sendiri dan termasuk produk top of mind.


Pola Pikir


Nekat, tidak berpikir jangka panjang dan kelangsungan bisnis


Strategis dan berpikir jangka panjang


Visioner, strategis, berfikir bahwa tim yang solid adalah aset


Mulai memikirkan strategi produksi yang efisien,CRM,distribusi produk dan manajemen SDM


Pemikiran yang strategis terkait efisiensi produksi,CRM,distribusi produk dan manajemen SDM, memiliki target yang ambisius


Metode Produksi Barang


Tidak memproduksi barang dan hanya melakukan dropship dan menjadi reseller


Tidak memproduksi barang. Hanya melakukan dropship dan menjadi reseller


Produksi nya dikerjakan oleh maklon


Produksi nya dikerjakan oleh maklon


Produksi nya dikerjakan oleh beberapa maklon


Ukuran tim


1-3 orang


4 - 20 orang


30 - 50 orang


50 - 100 orang


100-300 orang


Kesadaran finansial


Belum ada pembukuan yang memadai maupun manajemen finansial


Sebagian imers sudah mulai melek akan pentingnya pembukuan arus kas dan mulai memiliki akuntan


Sudah memiliki divisi keuangan


Sudah memiliki divisi keuangan yang solid


Sudah memiliki divisi keuangan yang solid


Sales Chanel


Online ( FB Ads dan Google Ads)


Online ( FB Ads dan Google Ads)


Online ( FB Ads, Google Ads, Sosial Media, Marketplace)


Online ( FB Ads, Google Ads, Sosial Media, Marketplace) dan Offline (specialty retailer cakupan regional)


Online ( FB Ads, Google Ads, Sosial Media, Marketplace)) dan Offline (retailer mandiri, specialty retailer cakupan nasional dan department store)


Kendala


Belum memahami produk unggulan


Masa produk unggulan nya masih pendek (1-3 bulan)


Keterbatasan kapasitas produksi pada maklun


Mengalami kendala di distribusi produk


Persaingan dengan manufaktur Global


Belum berani merekrut tim


Belum cukup modal untuk membangun merek dagang


Produk sudah mengalami pemalsuan


Beberapa kategori seperti herbal terkendala karena masuk di kategori yang menjadi pelanggaran untuk menjual di beberapa platform


Pemalsuan produk


Belum ada pencatatan keuangan


Belum memiliki manajemen SDM yang ideal


Kendala pada distribusi produk


Persaingan dengan manufaktur Global


Diversifikasi aset


Key Success Factor


Telah memiliki motivasi kuat untuk mendalami dunia Imers


Telah memiliki tim


Mulai merintis produk sendiri


Efektifitas marketing yang membangun brand image yang baik dan kuat


Telah memiliki pabrik dan gudang sendiri


Mulai merekrut tim


Sudah memiliki produk unggulan dari beberapa kategori


Sudah memiliki struktur organisasi perusahaan dan kriteria karyawan yang akan direkrut


Sudah memiliki perencanaan produksi yang terukur


Terus melakukan peningkatan di segala aspek


Mampu membaca tren


Sudah memiliki akuntan


Mulai berjualan di platform digital


Selalu berinovasi membuat produk baru dengan mengikuti permintaan pasar


Adaptif terhadap perkembangan zaman


Karakteristik


Usia muda, Berani mengambil resiko, Menjual sesuatu yang overclaim, Hit and run, Naif, Cerdik, Terlalu kreatif, Tidak memiliki kepekaan sosial, Masih berpikir untuk jangka pendek, belum memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan terkait dengan seluk beluk internet marketing. Alokasi outcome terbesar untuk iklan.


Berusia muda, sudah banyak terpapar pengalaman dan ilmu pengetahuan. masih banyak yang menjual produk overclaim. sudah mulai merintis merek sendiri, mulai memahami pasar, pemikiran strategi untuk mencapai bisnis jangka panjang. alokasi modal terbesar untuk iklan


Sudah dapat membaca dan memanfaatkan data. Memahami pasar dan target konsumen secara komprehensif. Alokasi outcome terbesar untuk pengembangan produk yang lebih masif. Bekerjasama dengan pihak ke 3 untuk produksi barang (maklun)


Mendirikan pabrik atau Bekerjasama dengan pihak 3 untuk produksi barang (maklun). Sudah dapat membaca dan memanfaatkan data. Tidak menemukan kesulitan mengoperasikan pabrik, Mulai membuka toko offline. Alokasi outcome terbesar untuk pengembangan produk dan pemutakhiran teknologi produksi.


Sudah taat pajak, Memiliki brand yang kuat. Sudah dapat membaca dan memanfaatkan data.Sudah memiliki grup usaha dan hilirisasi produk. Memiliki toko offline yang tersebar di beberapa kota. Memiliki target usaha yang sangat ambisius untuk mendominasi pasar domestik. Alokasi outcome terbesar untuk pengembangan produk dan pemutakhiran teknologi produksi.



Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023