Gitar itu merupakan pemberian terkait jabatan yang diberikan oleh pihak promotor Jonathan Liu kepada Jokowi. Jadi, gitar itu milik negara,"
Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan gitar bas yang pernah diberikan oleh pemain bas grup band rock asal Amerika Serikat (AS) Metallica Robert Trujillo kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) merupakan bentuk gratifikasi.
"Gitar itu merupakan pemberian terkait jabatan yang diberikan oleh pihak promotor Jonathan Liu kepada Jokowi. Jadi, gitar itu milik negara," kata Direktur Gratifikasi KPK Giri Supradiyono usai bertemu dengan Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.
Menurut Giri, gitar tersebut memang sengaja ditandatangani oleh Robert Trujillo atas permintaan Jonathan Liu sendiri, sebelum akhirnya diberikan kepada Jokowi, sehingga dianggap sebagai gratifikasi.
Selain itu, sambung Giri, tulisan `Giving Back` pada gitar itu ditulis dengan warna tinta yang berbeda dengan warna tinta yang digunakan Robert Trujillo ketika menorehkan tanda tangannya pada bas tersebut.
"Kalau diteliti lagi, ada unsur kepentingan yang tersirat dari kata `Giving Back`, karena kalau diartikan dalam Bahasa Indonesia menjadi `timbal balik`. Gaya tulisannya juga berbeda dengan tulisan tangan Trujillo. Jadi, ini seperti sengaja ditambahkan," ujar Giri.
Selanjutnya, Giri mengungkapkan ada dua kemungkinan yang akan dilakukan pihaknya terhadap gitar bas tersebut, yaitu dilelang atau ditaruh di musium.
"Kemungkinan pertama, gitar itu akan kita serahkan ke Kementerian Keuangan untuk dilelang. Sedangkan kemungkinan kedua, kita akan letakkan gitar itu di museum, sehingga bisa dilihat orang banyak sekaligus memberikan pelajaran kepada orang-orang tentang gratifikasi," tutur Giri.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Jokowi mengaku lebih memilih agar gitar tersebut diletakkan di museum saja daripada dilelang, sehingga orang lain juga bisa melihatnya secara langsung.
"Kalau dilelang, harganya malah akan jadi semakin mahal, dan belum tentu saya bisa memenangkan lelang tersebut. Jadi, lebih baik dimusiumkan saja," ungkap Jokowi.
Jokowi juga mengakui sejak awal sudah memperkirakan kalau gitar yang diberikan oleh temannya, Jonathan Liu itu mengandung unsur gratifikasi.
"Maka dari itu, setelah menerima gitar tersebut, saya pikir-pikir lagi kalau ada unsur gratifikasinya, sehingga saya tidak ragu menyerahkannya ke KPK. Meskipun pada awalnya saya memang merasa senang mendapatkan gitar itu," tambah Jokowi.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Jokowi sempat menerima sebuah gitar dari pemain bas band Metallica Robert Trujillo melalui temannya yang berprofesi sebagai promotor musik Jonathan Liu.
Gitar bas bermerek Ibanez berwarna merah marun yang diberikan kepada Jokowi itu juga dibubuhi tanda tangan Robert Trujillo beserta sebuah pesan singkat bertuliskan, "Giving back! To Jokowi: Keep playing that cool, funky bass!".
(T.R027)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013