Kendari (ANTARA) - Sebanyak 7.000 bibit mangrove ditanam di daerah pesisir Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, dalam rangkaian kegiatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana 2023.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Asrun Lio pada acara penanaman bibit mangrove di Desa Tapulaga, Kamis, menyampaikan bahwa kegiatan penanaman mangrove merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran warga dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir.

"Dengan penanaman mangrove, tentu memberi pelajaran bagi masyarakat, terutama yang bermukim di wilayah pesisir," katanya.

Kegiatan penanaman bibit mangrove yang dilaksanakan dengan melibatkan para mahasiswa dan pencinta alam, menurut dia, diharapkan dapat mendorong masyarakat pesisir untuk melanjutkan upaya pelestarian ekosistem pesisir.

Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Prasinta Dewi mengatakan bahwa penanaman mangrove di daerah pesisir merupakan bagian dari upaya mitigasi dampak perubahan iklim.

"Kami berharap setelah mangrove ditanam masyarakat di wilayah pesisir pantai ini ikut secara langsung menjaga dengan baik," katanya.

Penjabat Bupati Konawe Harmin Ramba secara terpisah menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan menggerakkan warga untuk merawat bibit mangrove yang sudah ditanam di Desa Tapulaga.

"Perawatan hingga tumbuh kembang mangrove ini hingga besar merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat Konawe, terutama warga di Desa Tapulaga dan sekitarnya. Ini penting, karena dengan adanya tanaman mangrove akan mencegah terjadinya abrasi," katanya.

Baca juga:
2.000 hektare lahan di Buleleng akan ditanami mangrove
Pecinta lingkungan bentengi Kepulauan Seribu dengan mangrove

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023