Harapannya proyek ini dapat berjalan lancar, sehingga dapat menjamin stok BBM dan bermanfaat bagi masyarakat terutama Boyolal....
Jakarta (ANTARA) - Subholding Gas Pertamina, melalui anak perusahaan PT PGAS Solution (PGN Solution), bersinergi dengan Subholding Commercial and Trading PT Pertamina Patra Niaga melakukan pengelasan pertama proyek pipa minyak jalur Pengapon-Boyolali untuk memenuhi kebutuhan energi di Jateng.
Pengelasan pertama (first welding) tersebut dilaksanakan di KP 02 Pipanisasi Pengapon-Boyolali, Jateng, Kamis.
Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Boyolali Insan Adi Asmono, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis, menyambut baik pembangunan pipa minyak Pengapon-Boyolali tersebut dan berharap dapat bermanfaat bagi masyarakatnya.
"Harapannya proyek ini dapat berjalan lancar, sehingga dapat menjamin stok BBM dan bermanfaat bagi masyarakat terutama Boyolali. Pada prinsipnya, Pemerintah Daerah Boyolali mendukung penuh setiap proyek strategis nasional yang ada di sini," ujarnya, yang hadir mewakili Bupati Boyolali dalam acara tersebut.
Baca juga: Subholding Gas Pertamina raih 14 penghargaan Keselamatan Migas 2023
Selain Insan, hadir pula Direktur Teknologi & Infrastruktur PGN, Direktur Infrastruktur Pertamina Patra Niaga, Direktur Utama PGN Solution, Direktur Teknik dan Pengembangan PGN Solution, Kapolres Boyolali, Dandim Boyolali, dan Kepala Kejaksaan Negeri Boyolali.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengatakan pembangunan pipa baja sepanjang 81,5 kilometer berdiameter 12 inch itu akan menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) seperti Premium, Solar, dan Pertamax, dari Integrated Terminal Semarang Group (Pengapon) ke Fuel Terminal Boyolali.
"Kami mengapresiasi PGN Solution yang telah melaksanakan capability dalam hal pembangunan konstruksi infrastruktur energi. Keandalan pipa harap senantiasa diutamakan, lantaran pipa ini untuk memenuhi kebutuhan BBM di Boyolali. Kolaborasi dengan Pertamina Patra Niaga sekaligus menjadi wujud sinergi antar-Subholding Pertamina dan ini harus ditingkatkan ke depannya," ujarnya.
Achmad berharap dengan adanya pipa BBM yang dibangun PGN Solution tersebut akan turut mengakomodasi stok BBM yang aman untuk masyarakat Boyolali.
Proyek pipa minyak itu akan menekan biaya distribusi BBM dan merupakan upaya nyata implementasi environmental, social, and governance (ESG) khususnya dalam membantu mengurangi emisi karbon, mengingat sebelumnya penyaluran BBM menggunakan kapal dan truk.
"Proyek pipanisasi Pengapon-Boyolali ini bermaksud memasang jalur pipa untuk dapat menyalurkan produk BBM, sehingga dapat menjaga ketahanan stok BBM dan mencegah potensi kegagalan suplai khususnya produk gasoline di Jateng. Harapannya, pembangunan ini dapat berjalan lancar, sehingga segera dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan energi," sebut Direktur Infrastruktur Pertamina Patra Niaga Edward Adolf Kawi.
Baca juga: PGN bersama empat KKKS tingkatkan ketahanan pasokan gas bumi nasional
Sementara itu, Direktur Utama PGN Solution Sabaruddin menambahkan pembangunan pipa Pengapon-Boyolali itu akan melintasi Kabupaten Semarang, Mranggen, hingga Kedoya Semarang.
"PGN Solution akan berkomitmen mendukung Pertamina Patra Niaga dalam suplai energi di Jateng dengan membangun infrastruktur pipa yang diharapkan berjalan on time, on budget, dan on quality serta memenuhi aspek-aspek safety, sosial, dan keberlangsungan lingkungan," ujarnya.
Dalam pembangunan pipa itu selain aspek engineering dan teknis yang harus dipersiapkan, PGN Solution juga fokus terhadap aspek sosial dan perizinan melalui koordinasi dengan para stakeholder lainnya di wilayah-wilayah yang menjadi lintasan pembangunan.
"Dengan first welding ini tentunya kami harapkan dukungan penuh dari seluruh stakeholder agar setiap tahapan proses pembangunan pipa ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga segera dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan energi di Jateng," sebut Sabaruddin.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023