Terkadang, hingga 24 jam setelah sengatan listrik, seorang anak dapat mengalami masalah irama jantung
Jakarta (ANTARA) -
Oleh karena itu, pengawasan yang ketat penting agar yang anak lakukan tidak membahayakan dirinya, termasuk dari bahaya dan potensi tersengat aliran listrik.
Dikutip dari The Sun, Kamis, mantan paramedis ambulans dan pendiri Safer Little Steps Ross Smith menjelaskan mengenai apa yang harus dilakukan jika anak Anda terkena listrik.
Baca juga: Pentingnya perhatikan kecepatan mobil saat bawa anak kecil
Dalam klip yang dibagikan ke media sosial tersebut, ia mengatakan hal pertama yang harus dilakukan ketika anak mengalami sengatan adalah memastikan area sekitar aman.
Listrik dapat menyebabkan sengatan luka bakar, dan bahkan kematian.
Matikan sumber listrik jika anak tersengat listrik, karena mungkin masih ada sengatan yang mengalir dalam tubuhnya.
Baca juga: Orang tua harus paham batas kemampuan anak jika naik gunung
“Jika Anda tahu di mana meteran Anda berada, matikan saklar listrik utama,” katanya.
Jika Anda tidak tahu di mana letak saklar Anda, pastikan anak Anda tidak menyentuh benda listrik apa pun, termasuk papan listrik (penyambung steker).
Mereka mungkin memegang sesuatu yang menyentuh penyambung steker, yang dapat menghantarkan listrik, seperti kain basah atau garpu logam.
Langkah berikutnya adalah letakkan anak di atas sesuatu yang non-konduktif, seperti kayu atau plastik. Smith mengatakan benda yang tidak konduktif akan menghentikan arus listriknya.
Jika hal terburuk terjadi seperti anak tidak bernapas dengan normal, panggil ambulans dan beri tahu penerima panggilan apa yang sebenarnya terjadi.
Baca juga: KPAI: Kegiatan bermassa besar perhatikan keselamatan perempuan-anak
Jika korban tidak bernapas, atau tidak sadarkan diri, Anda harus memulai CPR sambil menunggu bantuan datang.
Meskipun korban tersengat sadar dan terlihat baik-baik saja, tetap penting bagi mereka untuk memeriksakan diri ke ahli medis profesional.
“Terkadang, hingga 24 jam setelah sengatan listrik, seorang anak dapat mengalami masalah irama jantung (aritmia ) yang mengancam nyawa ,” ujarnya.
Aritmia terjadi ketika jantung berdetak sangat cepat atau tidak teratur.
Menurut NHS, hal tersebut dapat menyebabkan masalah seperti pingsan, stroke , serangan jantung , dan bahkan kematian mendadak.
Baca juga: Kak Seto: Keselamatan anak di lokasi gempa Cianjur harus diperhatikan
Anda juga harus mewaspadai tanda tak biasa di tubuh anak yang tersengat listrik.
“Jika Anda melihatnya, pastikan Anda melihat seluruh anggota tubuh anak Anda untuk menemukan hal lain," jelasnya.
Mereka mungkin juga mengalami luka bakar di suatu tempat di kulitnya, jadi pastikan Anda memeriksa tubuhnya apakah ada tanda gelap atau merah.
“Sengatan listrik tidak hanya dapat menjalar ke seluruh tubuh dan menyebabkan masalah pada jantung, namun panas listrik dapat membakar organ-organ mereka,” tambahnya.
Luka bakar ringan akibat listrik juga perlu diperlakukan seperti luka bakar ringan lainnya, dengan meletakkan kain basah yang dingin di area tersebut dan jangan sampai melepuh.
Setelah Anda membersihkan kulit dengan lembut, balut area tersebut.
Baca juga: Pakar paparkan cara jaga keamanan anak saat berkendara di jalan raya
Baca juga: IDAI berikan kiat menjaga keselamatan anak ketika berenang
Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023