Hitungan kasar kami sekitar 600 ribu ton bisa diekspor, pupuk urea semua

Karawang (ANTARA) - Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi mengatakan terdapat kelebihan 600 ribu ton pupuk urea yang siap diekspor ke sejumlah negara di Asia Tenggara, India dan Australia.

“Stoknya sekitar 600 ribu ton over stock. (Perhitungan ekspor) silakan nanti dalam Rakortas (Rapat Koordinasi Terbatas) bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri BUMN dan Menteri Pertanian,” kata Plt. Mentan Arief di kawasan Pabrik Pupuk Kujang Cikampek di Karawang, Jawa Barat, Kamis.

Khusus untuk pupuk Urea di Pupuk Kujang Cikampek terdapat kelebihan stok sekitar 30 ribu ton yang berada di area open warehouse dan harus segera dihabiskan dalam waktu dekat dengan harapan bisa membantu kebutuhan pemenuhan produksi pangan di negara-negara lain.

Arief bahkan mengatakan bahwa ia baru saja berkomunikasi dengan ketua rice miller di Kamboja agar bisa segera membeli pupuk urea yang berada di bawah naungan Pupuk Indonesia Holding Company.

“Saya sudah telepon langsung salah satu pengguna pupuk di Kamboja. Jadi, Pak Presiden kemarin sudah telepon PM Kamboja dan kemudian hari ini saya call lagi ketua rice miller Kamboja supaya bisa mendapat pupuk dari pupuk Kujang,” ucapnya.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menuturkan stok pupuk urea yang tersebar di sejumlah holding company pupuk sebanyak 1,1 juta ton. Kemudian dikurangi dengan kebutuhan pupuk urea dalam negeri bersama kebutuhan stok sebanyak 500 ribu ton sehingga terdapat kelebihan 600 ribu ton.

“Hitungan kasar kami sekitar 600 ribu ton bisa diekspor, pupuk urea semua. Kalau pupuk NPK 100 ribu ton lagi yang akan ekspor. Semua yang penting dalam negeri diingatkan oleh Pak Mentan terpenuhi,” tuturnya.

Adapun untuk pendistribusian pupuk, Pupuk Indonesia telah mempunyai ratusan kios persentase kios yang telah menjual pupuk non subsidi sekitar 60 persen. Di antara ratusan kios-kios tersebut, sebanyak enam provinsi yakni Aceh, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Tengah telah terdigitalisasi.

“Perintah Mentan segera di-cover 100 persen kios jumlah cukup, sistem digitalisasi ada, seluruh kios harus ada stok pupuk subsidi dan non subsidi, yang dari 1.000 Pak Mentan minta ubah minta ubah jadi 26 ribu kios,” tutur dia.

Baca juga: Plt Mentan ke Karawang memastikan stok pupuk cukup jelang musim tanam
Baca juga: Pejabat Kementan teken pakta integritas memulihkan kepercayaan publik
Baca juga: Plt Mentan tindak tegas pejabat Kementan yang melanggar hukum

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023