"Calon presiden itu bukan diserahkan ke lembaga survei, tapi diserahkan ke rakyat karena rakyat yang memilih," kata Roem di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.
Dikatakannya, beberapa hasil survei yang telah dipublikasikan ternyata salah. "Misalnya, hasil survei tentang Pilkada Jawa Tengah, Pilkada Bali, Pilkada Jawa Barat, semua salah dan tak sesuai dengan hasil yang sebenarnya. Jadi untuk calon presiden, Partai Golkar tak lagi percaya pada lembaga survei," kata anggota Komisi V DPR RI itu.
Disamping itu, dirinya juga menyayangkan lembaga survei yang tidak mengakui kesalahannya. "Seharusnya lembaga-lembaga survei itu mengakui kesalahan. Tapi yang kita lihat, mereka tidak mengakui kesalahannya," ungkap Roem Kono.
Terkait pencalonan Aburizal Bakrie atau Ical sebagai capres Golkar, Roem menegaskan, tak ada keraguan dari Golkar untuk tetap mengusung Ical. "Golkar tetap konsisten mencalonkan Pak Ical sebagai capres. Tak ada faktor yang membuat Ical mundur, dia 'fighter' (petarung)," katanya.
Diusungnya Ical sebagai capres Golkar dikarenakan Ical memiliki tipikal "fighter". "Selama ini rakyat memilih karena suka, simpati dan empati," kata Roem.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013