Padang (ANTARA News) - Praktisi hisab dan rukyat Muhammadiyah Sumatera Barat, Firdaus AN, menyampaikan masyarakat di Sumatera Barat dapat menguji ketepatan arah kiblat pada sore ini pukul 16.18 WIB untuk memastikan apakah selama ini telah tepat menghadap ke Ka`bah.
Pada hari ini sekitar pukul 16.18 WIB posisi matahari tepat berada di atas Ka`bah dan untuk memastikan apakah arah kiblat selama ini telah benar, masyarakat serta pengurus masjid dan mushala cukup menghadap ke arah matahari dimana jika ditarik garis lurus maka akan tepat tiba di Ka`bah," kata Firdaus AN, di Padang, Selasa.
Dikatakannya, jika ternyata dari pengujian tersebut ditemukan arah kiblat selama ini kurang tepat, pengurus rumah ibadah tidak perlu mengubah bangunan dan cukup mengubah sajadah ke arah yang tepat.
Ia menyebutkan, arah kiblat di Padang berada pada posisi 65,3 derajat dari utara ke barat dan 24,7 derajat dari barat ke arah kiblat.
Berdasarkan penelitian, sebagian besar arah kiblat masjid dan mushala yang ada di Padang saat ini mengalami penyimpangan arah dari yang seharusnya, dimana dari 200 masjid dan mushala yang diteliti hanya sekitar 30 yang benar.
"Penyimpangan arah kiblat tersebut mulai dari satu hingga 40 derajat sehingga ketika shalat tidak lagi tepat menghadap ke arah Ka`bah yang berada di Masjidil Haram Mekkah," kata dia.
Dikatakannya, berdasarkan perhitungan, jika arah kiblat menyimpang satu derajat saja di Padang, maka akan terjadi pergeseran dari Ka`bah sejauh 120 kilometer dan jika penyimpangannya mencapai 10 derajat maka kiblat akan menghadap melampaui Afrika Selatan.
Ia menjelaskan, terjadinya penyimpangan arah kiblat disebabkan oleh beberapa faktor dan hal ini tidak boleh dibiarkan karena dalam ketentuan yang ada shalat harus menghadap ke kiblat.
Penyebab pertama, selama ini pemahaman yang berkembang di Padang arah kiblat selalu menghadap ke barat.
"Padahal ini keliru karena yang benar adalah arah kiblat posisinya 24 derajat ke barat," kata dia yang juga merupakan anggota Badan Hisab dan Rukyat Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar.
Kemudian, ada yang mematok arah kiblat mengacu pada posisi matahari terbenam. Padahal, posisi matahari terbenam selalu mengalami pergeseran setiap hari kendati sama-sama di barat.
Berikutnya, ada yang menentukan arah kiblat menggunakan kompas yang dijual di Mekkah. "Padahal, kompas yang dijual di Mekkah tidak dibuat oleh warga setempat," kata dia.
Ia mengatakan, jika menetapkan arah kiblat menggunakan kompas yang dijual di Mekkah maka akan menunjukkan arah 80 derajat. Sementara yang benar adalah 72,5 derajat.
Kemudian, ada pengurus masjid dan mushala yang menetapkan arah kiblat hanya berdasarkan musyawarah dan tidak melakukan pengujian dengan metode dan alat yang benar.
Ia menambahkan pengujian dapat dilakukan lima menit sebelum dan sesudah pukul 16.18 WIB dan dapat diulang pada 16 Juli 2013 pukul 16.27 WIB.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013