Cianjur (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Cianjur, Jawa Barat, menarik kembali 119 orang warga binaan yang selama penanganan gempa dititipkan di LP di luar Cianjur karena proses pembangunan kembali lapas yang rusak berat sudah mendekati 100 persen.
Kepala LP Cianjur, Tomi Elyus, di Cianjur, Jawa Barat, Kamis, mengatakan, saat gempa mengguncang Cianjur tahun lalu, menyebabkan sebagian besar bangunan di lapas rusak berat, sehingga pihaknya terpaksa menitipkan sebagian besar warga binaan ke lapas lain karena minim-nya ruangan.
Baca juga: Malam-Malam Bupati Kunjungi HS Tersangka Korupsi di LP Cianjur
"Selama lima bulan lebih, 250 warga binaan lainnya tinggal di dalam tenda darurat yang dibangun di tengah lapangan dalam lapas. Pengawasan cukup sulit dilakukan, hingga akhirnya proses pembangunan sudah mendekati tuntas, sehingga kembali dilakukan penarikan," katanya.
Sekitar 261 warga binaan lainnya dititip ke sejumlah lapas di Jawa Barat seperti di LP Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, dan LP Jelekong Bandung serta LP Cirebon. Hingga saat ini, masih ada 142 warga binaan lainnya yang belum ditarik kembali ke LP Cianjur.
Baca juga: Petugas Lapas Cianjur temukan senjata tajam rakitan milik narapidana
Hal tersebut, kata dia, karena kamar tahanan belum tuntas 100 persen, sehingga pihaknya baru bisa menarik 119 orang. Ditargetkan pekan depan sejumlah tahanan dapat kembali ditarik karena perbaikan kamar tahanan terus digenjot agar cepat selesai.
"Penyebab lainnya karena jumlah tahanan baru yang masuk dari proses peradilan di Cianjur termasuk tinggi, sehingga kami akan menggenjot perbaikan kamar untuk warga binaan dapat tuntas sebelum akhir tahun, sehingga tidak ada lagi yang dititipkan," katanya.
Baca juga: Lapas Cianjur hentikan sementara kunjungan keluarga narapidana
Sedangkan untuk menyiasati kekurangan kamar bagi warga binaan, pihaknya akan menambah jumlah kamar dan membuat satu kamar besar untuk warga binaan dengan kasus yang sama, sehingga tidak ada kelebihan penghuni di setiap kamar tahanan.
"Berbagai upaya akan kami lakukan, termasuk untuk mengurangi jumlah warga binaan dengan memberikan pendidikan layaknya di pondok pesantren, sehingga saat keluar mereka tidak kembali melakukan kesalahan dan kembali menjadi warga binaan," katanya.
Baca juga: Warga Sukabumi korban kebakaran Lapas Tangerang akhirnya meninggal
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2023