Sentani (ANTARA) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menegaskan wilayah perbatasan di Provinsi Papua diperketat untuk memutus jaringan senjata api ilegal dari negara tetangga Papua Nugini (PNG).

“Kita akan terus mengawasi daerah perbatasan untuk mencegah masuk senjata api ke wilayah Indonesia dari Papua Nugini,” kata Izak Pangemanan, di Jayapura, Kamis.

Izak menyebutkan gabungan TNI-Polri berhasil mengamankan dua pucuk senjata api laras panjang dari anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Ngalum Kupel di kawasan Distrik Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan tersebut berasal dari Papua Nugini.

"Dua orang anggota KKB yang ditangkap itu adalah Yulian Uropmabin (36) dan Kapol Uropmabin (42)," ujarnya

Menurut Izak, wilayah perbatasan bukan saja tugas TNI, tetapi Polri pun ikut mengamankan garda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari gangguan kelompok yang berbeda ideologi.

“Apabila ada penyelundupan senjata api tentunya kita tangkap untuk memberikan rasa aman bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.

Pangdam menjelaskan pergerakan kelompok KKB yang melakukan tindakan melanggar hukum terus dipantau oleh TNI-Polri.

“Kami terus memantau semua pergerakan di wilayah perbatasan, baik penyelundupan maupun kegiatan lainnya, sehingga jika ada pelanggaran maka langsung ditindak,” katanya.

Pangdam juga menyebut prajurit yang gugur di Papua dalam mengamankan wilayah NKRI adalah pahlawan.

“Kami tentu memberikan rasa hormat setinggi-tingginya kepada prajurit yang telah gugur karena telah memberikan sesuatu paling berharga dalam hidupnya yakni nyawa,” ujarnya.

Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023