Keempat warga asing yang diculik bulan lalu di negara bagian Bayelsa diselamatkan oleh skwadron polisi anti-penculikan pada Kamis di daerah Borokiri, Port Harcourt,"

Lagos (ANTARA News) - Empat warga asing yang diculik bulan lalu ketika kapal mereka diserang di lepas pantai Afrika Barat telah dibebaskan tanpa cedera di daerah penghasil minyak Nigeria, kata polisi, Senin.

Para pelaut itu -- dua dari Ukrakina, satu dari Kiribati dan satu lagi warga Rusia -- diculik pada 22 April dari kapal peti kemas Hansa Marburg yang dioperasikan oleh perusahan Jerman "Leonhardt and Blumberg".

Menurut perusahaan itu, serangan tersebut terjadi sekitar 209 kilometer sebelah baratdaya Malabo, Guinea Ekuator, sementara polisi Nigeria mengatakan bahwa penculikan itu berlangsung sekitar 100 mil laut di lepas pantai negara bagian Bayelsa, Nigeria selatan.

Bayelsa dan Malabo terletak berdekatan.

Pelaut-pelaut itu dibebaskan di negara bagian Rivers, Nigeria, pada Kamis, di daerah pinggiran ibu kota wilayah itu, Port Harcourt, kata seorang juru bicara kepolisian.

"Keempat warga asing yang diculik bulan lalu di negara bagian Bayelsa diselamatkan oleh skuadron polisi anti-penculikan pada Kamis di daerah Borokiri, Port Harcourt," kata Angela Agabe kepada AFP.

Ia tidak memberikan penjelasan terinci lebih lanjut mengenai operasi itu, warga asing yang diculik atau apa yang terjadi pada para penculik.

Penculikan dan perompakan biasa terjadi kawasan Delta Niger, wilayah penghasil minyak di Nigeria, sementara Teluk Guinea yang kaya minyak berada di urutan kedua setelah Somalia untuk risiko serangan perompak, yang mendorong naik beaya asuransi pelayaran.

Serangan perompak meningkat di kawasan Teluk Guinea selama beberapa bulan terakhir ini.

Penyerang biasanya menahan kapal untuk mencuri barang muatannya dan membebaskan awak kapal. Penculikan dengan uang tebusan juga terjadi di wilayah perairan sekitar Delta Niger, pusat industri energi terbesar Afrika.

Pada Oktober 2012, perompak membebaskan sebuah kapal minyak perusahaan Yunani yang mereka bajak di Teluk Guinea dekat Pantai Gading. Kapal-kapal BBM merupakan sasaran favorit perompak.

Pada Agustus 2012, perompak menahan sebuah kapal minyak perusahaan Yunani bersama sekitar 20 orang awaknya di lepas pantai Togo. Mereka membebasksan kapal itu beberapa hari kemudian setelah mencuri 3.000 ton minyak.

Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia juga meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008.

Kapal-kapal perang asing berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap puluhan perompak, namun serangan masih terus berlangsung.

Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden.

Patroli angkatan laut multinasional di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden yang ramai tampaknya hanya membuat geng-geng perompak memperluas operasi serangan mereka semakin jauh ke Lautan India.

(M014)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013