Yogyakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan bahwa pembentukan koalisi strategis Poros Tengah jilid II yang dibangunnya adalah untuk kepentingan bangsa jangka panjang."Ini sebenarnya adalah sebuah usaha untuk menampilkan ukhuwah islamiah, yaitu duduk bersama berusaha menyelesaikan masalah-masalah kebangsaan," kata Din usai acara pernyataan sikap PP Muhammadiyah tentang agresi Israel terhadap Pelestina di Jalur Gaza di Yogyakarta, Senin.Menurut dia, koalisi strategis yang menggandeng berbagai Parpol dan organisasi massa (ormas) Islam tersebut bertujuan untuk membicarakan berbagai masalah-masalah strategis yang sedang dialami bangsa Indonesia, seperti bagaimana mengatasi dampak krisis ekonomi global.Apalagi, kata dia, saat ini banyak pihak yang mengecam ekonomi kapitalisme, atau untuk menegakkan kedaulatan bangsa demi kemajuan dan kerukunan."Apa tawaran politik Islam menyangkut berbagai masalah itu, bagaimana ekonomi alternatif yang harus dibangun untuk mengatasi krisis, dan masalah-masalah lainnya," katanya.Namun demikian, menurut Din, tidak dapat dipungkiri apabila dalam pertemuan-pertemuan tersebut juga dibicarakan politik jangka pendek mengenai Pilpres."Sebagai pimpinan ormas Islam, saya hanya menyarankan, tetapi pelaksanaannya terserah mereka," katanya.Ia juga mengatakan tujuan lain yang ingin diraih dari koalisi strategis itu adalah menjalin hubungan dengan negara lain atau simpul lain, yang kemudian dia sebut sebagai lingkar simpul kebangsaan."Jadi, bukan merupakan gerakan sektarian yang terbatas, tetapi lebih luas, yakni ukhuwah yang lebih luas. Hanya saja, sebelum menjalin hubungan dengan pihak lain, ada baiknya mempererat hubungan dengan ormas terlebih dulu," katanya.Bersatunya ormas dan juga parpol Islam, menurut dia akan menghilangkan sisi egoisme sektoral yang tidak akan melahirkan konsep bersama untuk menangani masalah strategis bangsa.Ketika ditanya apakah Din berharap ada kristalisasi dari seluruh ormas dan Parpol yang tergabung dalam koalisi itu, ia hanya mengatakan masalah tersebut sangat tergantung dari ormas dan Parpol Islam.Sebagai orang dari luar ranah politk Din menyarankan, agar ormas dan Parpol Islam bersatu agar bisa meraih minimal 40 persen suara."Jika sendiri-sendiri, mungkin hanya mendapat dua, lima atau 10 persen saja, karena kekuatannya tercecer. Tetapi itu bukan urusan saya, dan saya hanya mendorong," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009