Ada 14 pos di perbatasan, tujuh dari Malaysia, dan tujuh dari Indonesia. Itu sudah dibuka kembali
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia dalam pertemuan General Border Committee (GBC) Malindo Ke-43 di Jakarta, Kamis, mengumumkan dua negara mengaktifkan kembali pos-pos jaga bersama di 14 titik perbatasan Indonesia dan Malaysia yang membentang di Kalimantan.
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto selepas pertemuan menyampaikan tujuh pos jaga itu ada di Indonesia, dan tujuh pos jaga sisanya ada di wilayah Malaysia.
“Ada 14 pos di perbatasan, tujuh dari Malaysia, dan tujuh dari Indonesia. Itu sudah dibuka kembali,” kata Prabowo menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers selepas pertemuan.
Dia melanjutkan pertemuan ke-43 GBC Malindo tahun ini pun menjajaki peluang menambah pos-pos jaga bersama tersebut.
“Kami sedang berunding penambahan pos lagi dan sebagainya,” kata Prabowo.
Indonesia dan Malaysia setidaknya sejak 2019 punya empat pos gabungan bersama (gabma), yang dua di antaranya ada di Sei Menggaris dan Long Midang di Nunukan, Kalimantan Utara, dan dua lagi ada di Serudong dan Seliku di Sabah, Malaysia.
Namun, operasional pos-pos gabungan di perbatasan Indonesia dan Malaysia sempat terhenti karena pandemi COVID-19.
Baca juga: Pos gabungan Indonesia-Malaysia tingkatkan kerjasama jaga perbatasan
Baca juga: Pos perbatasan RI-Malaysia ditambah 18 unit
“Kami sudah menghidupkan pos-pos perbatasan bersama yang tertutup karena COVID-19. Tak kalah penting, kami juga berhasil mendorong kegiatan pengelolaan perbatasan dan inisiatif pembangunan sosial ekonomi di wilayah perbatasan Malaysia dan Indonesia,” kata Prabowo dalam paparannya saat jumpa pers.
Dalam sesi yang sama, Menteri Pertahanan Malaysia Da’to Seri Utama Haji Mohamad bin Haji Hasan menyampaikan dua negara sepakat melanjutkan pertemuan GBC Malindo beserta kerja sama yang terbangun di daerah-daerah perbatasan.
“Ini juga menjadi bukti bahwa kerja sama dan hubungan erat antara Malaysia dan Indonesia memberi manfaat yang besar kepada kedua negara dalam menjaga keamanan dan keselamatan di kawasan sempadan (perbatasan, red.),” kata Menhan Malaysia.
Dia pun lanjut mengumumkan pertemuan GBC Malindo selanjutnya yaitu yang ke-44 pada 2024 dijadwalkan berlangsung di Malaysia.
“Saya berharap pertemuan akan datang dapat mengukuhkan lagi komitmen dan kerja sama antara kedua negara dari segi keselamatan, keamanan, dan kemakmuran di kawasan sempadan,” kata dia.
General Border Committee Malaysia Indonesia (GBC Malindo) terbentuk pada 11 Agustus 1966 setelah adanya pemulihan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia.
GBC Malindo merupakan komite kerja sama yang mengurusi kemitraan utamanya bidang keamanan di daerah-daerah perbatasan. Dalam kerangka kerja sama itu, dua negara sepakat bertemu setiap tahun, tetapi agenda tahunan tersebut sempat tertunda karena pandemi COVID-19 yang kemudian kembali berlanjut pada 2022.
Baca juga: Danrem 121/Abw: Awasi "jalan tikus" di batas RI-Malaysia
Baca juga: Warga perbatasan RI-Malaysia antusias sambut HUT Kemerdekaan
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023