Jakarta (ANTARA News) - Danareksa memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada pekan ini akan bertahan pada level 1.360.
Analis Danareksa, David Sumual, dalam Market Highlights, Selasa, mengatakan bahwa pada pekan ini investor di BEJ akan mengambil sentimen dari perkembangan bursa regional, bukan dari sentimen baru dari dalam negeri.
Menurut David, sentimen tersebut telah mendorong pasar lain di Asia dan memperkuat rupiah yang dapat menjadi sentimen positif terhadap saham di BEJ.
"Dengan berlanjutnya `rebound` (naik kembali) bursa Asia dan menguatnya rupiah akan menjadi sentimen positif perdagangan saham di BEJ," katanya.
Selain itu, lanjut David, harga komoditas seperti minyak, minyak sawit dan logam yang terus naik telah memberikan sentimen kepada harga saham yang berhubungan dengan komoditas tersebut.
Dengan latar belakang ini, David memperkirakan IHSG dapat menjaga kekuatannya dan mungkin dapat bergerak di atas 1.360.
Pada pekan lalu, IHSG ditutup naik 3 persen menjadi 1.350,7. Naiknya IHSG ini lebih disebabkan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan BI-rate sebesar 25 basis poin menjadi 12,25 persen.
Menurut David, dengan diturunkannya BI-rate pada investor telah memburu saham sektor perbankan yang diperkirakan akan mendapat keuntungan dari penurunan suku bunga ini.
Sementara, saham pertambangan mengalami kenaikan kembali karena didorong naiknya harga minyak mentah dunia yang mencapai 75,7 dolar AS per barel karena kekhawatiran yang ditimbnulkan uji coba nuklir oleh Korea Utara.
Pada pekan lalu rata-rata perdagangan harian mengalami kenaikan yang cukup significant menjadi Rp1,517 triliun dari Rp1,086 triliun pada pekan sebelumnya.
Posisi asing 'net buying' (beli bersih) mencapai Rp2,104 triliun dibanding pada pekan sebelumnya Rp1,608 triliun. (*)