Saat ini sudah ada ilaran agar tidak sampai ke pemukiman warga, sudah sampai 9.607 meter ilaran
Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur sepanjang 9.607 meter ilaran atau batas penyekatan telah dibangun guna mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu tidak sampai ke pemukiman warga.
"Saat ini sudah ada ilaran agar tidak sampai ke pemukiman warga, sudah sampai 9.607 meter ilaran," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jawa Timur, Satrio Nurseno dalam Teropong Bencana BNPB yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Pemprov Jatim lakukan asesmen pemulihan Gunung Lawu setelah karhutla
Ia menyampaikan, saat ini pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu masih terus diupayakan melalui udara dan darat. Luasan karhutla di Gunung Lawu per 10 Oktober 2023 tercatat mencapai 2.041 hektare.
"Secara umum kondisi di Lawu masih ditemukan titik api dan masih diupayakan pemadaman baik melalui udara, maupun darat," katanya.
Ia mengemukakan, terdapat beberapa kendala dalam upaya pemadaman karhutla, seperti titik api di kemiringan yang curam hingga angin kencang yang mempengaruhi stabilitas helikopter yang melakukan upaya pemadaman melalui metode "water bombing" atau guguran bom air.
"Secara umum kendalanya banyak tebing dan jurang sehingga dapat membahayakan teman-teman di lapangan, kendala lainnya angin sehingga mempengaruhi helikopter untuk stabil di atas," paparnya.
Baca juga: BPBD: Pemadaman karhutla Gunung Lawu masih optimalkan "water bombing"
Sebelumnya, Administratur KPH Lawu Ds Agus Ahmad Fadholi mengatakan hingga hari ke-11, upaya pemadaman karhutla di Gunung Lawu masih dilakukan di tiga wilayah meski telah banyak berkurang. Ketiga wilayah itu, yakni Kabupaten Magetan, Ngawi, dan Karanganyar, Jawa Tengah.
Untuk pemadaman upaya darat dilakukan penyisiran kembali di jalur-jalur ilaran yang telah dibuat oleh sekitar 150 personel gabungan. Di mana jika ditemukan titik api dapat padamkan. Selain itu, pemadaman melalui udara dengan "water bombing" juga masih dilakukan secara bergantian di tiga wilayah tersebut.
Sementara itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan asesmen "recovery" atau pemulihan tanaman yang ada di Gunung Lawu setelah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat dapat diatasi.
"Upaya ke depan setelah karhutla Gunung Lawu teratasi akan dilakukan upaya penanaman yang kemungkinan dilakukan dengan "aeroseeding". Namun, Pemprov Jatim akan melakukan asesmen terlebih dulu," ujar Gubernur Khofifah saat meninjau Posko Tanggap Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Gunung Lawu di Kantor Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jatim, Selasa (10/10).
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023