Jakarta, 27/5 (ANTARA) - Kerjasama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Food and Agricultural Organization of The United Nations (FAO) sudah cukup lama terjalin. Program dan aktivitas yang dilakukan dalam kerjasama KKP - FAO tidak hanya berupa proyek-proyek yang secara langsung di implementasikan pada tataran teknis, namun juga berbagai kegiatan yang bersifat pengembangan kapasitas, kursus singkat dan pertukaran informasi di bidang kelautan dan perikanan. Bahkan, beberapa proyek telah diselesaikan pada kurun waktu tahun 2007 hingga tahun 2011. Untuk tahun 2013, kerjasama dengan FAO diperluas dengan melibatkan semua unit eselon I yang ada di KKP. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, usai penandatangan kesepakatan bersama antara KKP dan FAO, Di Jakarta. Senin (27/05)

Sharif menjelaskan, beberapa program kerjasama KKP - FAO yang dimulai tahun 2012 hingga kini masih berjalan, diiantaranya, program The Bay of Bengal Large Marine Ecosystem Project (BOBLME). Program yang masuk agenda tahun 2012-2014 ini bertujuan untuk menyusun rencana aksi strategis perlindungan ekosistem dan pengelolaan sumber daya perikanan Teluk Benggala secara berkelanjutan dalam meningkatkan keamanan pangan dan mata pencaharian masyarakat pesisir. Program lain yang masih berjalan adalah Strategies for Trawl Fisheries by catch Management (REBYC-II CTI). "Program tahun 2012-2016 ini merupakan proyek terkait pengurangan tangkapan bycatch dan dampak penggunaan pukat ikan," jelasnya.

Menurut Sharif, kerjasama KKP - FAO juga langsung bersentuhan dengan kepentingan para nelayan. Diantaranya program Regional Fisheries Livelihoods Programmefor South and Southeast Asia http://www.fao.org.vn/en-US/Project/previewproject.aspx?ID=296> tahun 2009-2013. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas masyarakat nelayan skala kecil dan lembaga pendukung di Kamboja, Indonesia,Filipina, Sri Lanka, Timor - Leste dan Vietnam. "Di Indonesia, program Regional Fisheries Livelihoods Programme ini di implementasikan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sudah memasuki tahap akhir. "Pada Desember 2012 dan Januari 2013, Divisi Fisheries and Aquaculture FAO, melalui Dr. Indroyono Soesilo yang merupakan Director of Fisheries and Aquaculture telah mengajukan beberapa usulan kerjasama untuk aktivitas perikanan KKP - FAO di Tahun 2013,- ujarnya.


Kerjasama Tahun 2013

Sharif menjelaskan, usulan-usulan tersebut telah dibahas dan dikonsultasikan bersama. Berdasarkan hasil pembahasan dan konsultasi tersebut, terdapat 9 aktivitas perikanan yang direncanakan untuk tahun 2013. Diantaranya, workshop tentang Tuna dan Perikanan Laut Dalam dan workshop tentang Bahan Bakar Bagi Nelayan Skala Kecil pada bulan Mei 2013. Pada Juni 2013, KKP - FAO akan menyelenggarakan The Indian Ocean and Pacific Conference (IOPAC) 2013 yang akan diselenggarakan di Bali. "Pada bulan Agustus, KKP - FAO menyelenggarakan Pelatihan Budidaya Perikanan Laut untuk negara - negara anggota FAO yang akan diselenggarakan di Bali pada bulan Agustus 2013,- katanya.

Kerjasama lain, tambah Sharif, diantaranya pelatihan Budidaya Air Tawar di Sukamandi, Jawa Barat pada bulan September 2013. Kemudian pada Oktober 2013, diadakan workshop tentang Remote Sensing Tuna dan pemberdayaan wanita dalam budidaya rumput laut. Kegiatan lain, proyek Regional Rice Initiative yang akan diselenggarakan pada Juni - September 2013 di Jawa Barat dan Jawa Tengah. "Program lain yang secara tentatif dijadwalkan akan dimulai pada 2013 dengan durasi 3 tahun adalah program Technical Cooperation Program (TCP) on Development of Preventive aquatic Animal Health Protection Plan and Enhancing Emergency response, capacity to Shrimp Disease Outbreak in Indonesia,- katanya.

Sharif menegaskan, kedua belah pihak sepakat mengangkat kerjasama ke level pengaturan yang lebih mengikat, yaitu membentuk suatu Memorandum of Understanding (MoU) yang mengatur tentang kolaborasi aktivitas kerjasama antara KKP dan FAO. MoU tersebut berisikan dasar-dasar regulasi dan prinsip kerjasama KKP - FAO yang secara teknis mengatur tentang aktivitas perikanan yang dilakukan FAO di Indonesia. "Dengan ditandatanganinya MoU tersebut diharapkan dapat semakin memperkuat kerjasama KKP-FAO melalui rangkaian proyek dan aktivitas perikanan di masa yang akan datang,- jelasnya.

Delegasi FAO, dipimpin langsung JoséGraziano da Silva, Director General Food and Agricultural Organizations of the United Nations. Didampingi Indroyono Soesilo, Director of Fisheries Resources and Aquaculture, Mustafa Imir, FAO Representative for Indonesia serta Rodrigo Castaneda Acting Chief, Partnerships and Advocacy Branch, Office for Communication, Partnerships and Advocacy, Sedangkan untuk KKP, dipimpin langsung, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo, didampingi seluruh pejabat Eselon I serta Kepala Biro Hukum KKP.

Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Indra Sakti, SE, MM, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan HP.0818159705

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013