Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin, Sumatera Selatan untuk pertama kalinya berhasil menurunkan angka kemiskinan di wilayah ini menjadi satu digit.

Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin Erwin Ibrahim, Rabu, mengatakan penurunan angka kemiskinan berhasil diturunkan melalui dukungan berbagai sektor.

Ia menerangkan Pada tahun 2021 yang dilaporkan pada tahun 2022, indeks angka kemiskinan Banyuasin sebesar 10 persen.

Melalui tujuh program dan 12 gerakan bersama masyarakat yang terus dilakukan secara masif, akhirnya angka kemiskinan di tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 9.58 persen yang dilaporkan pada tahun 2023.

Baca juga: BPS Maluku sebut program penanggulangan kemiskinan perlu data akurat

Baca juga: Suharso: Indonesia berhasil turunkan angka kemiskinan ekstrem

Ia menambahkan keberhasilan menurunkan angka kemiskinan itu karena program yang langsung menyentuh masyarakat.

Dengan pembangunan infrastruktur yang bagus, peningkatan pendapatan masyarakat rata-rata Rp500 ribu per kepala keluarga hingga banyaknya UMKM yang bermunculan hingga mencapai 43 ribu, menjadi indikator penyumbang penurunan angka kemiskinan di Banyuasin.

"Keberhasilan penurunan angka kemiskinan di Banyuasin itu akan diteruskan Pj Bupati sekarang dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh OPD yang bersama-sama berjuang hingga Banyuasin dapat mengurangi angka kemiskinan," katanya.

Menurutnya, keberhasilan menurunkan angka kemiskinan menjadi satu digit tersebut tak terlepas dari kerja keras selama lima tahun di masa kepemimpinan Bupati Askolani Jasi dan Wakil Bupati Slamet.

"Masa kepemimpinan Bupati Askolani Ini menjadi yang pertama sepanjang sejarah berdirinya Kabupaten Banyuasin, bisa menurunkan angka kemiskinan menjadi satu digit," katanya.*

Baca juga: 9,68 persen perempuan Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan

Baca juga: Bupati Gorontalo harapkan pertanian turunkan angka kemiskinan

Pewarta: M. Imam Pramana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023