Gaza (ANTARA) - Sedikitnya delapan jurnalis tewas dan dua lainnya hilang dalam serangan udara Israel di Gaza, yang dimulai setelah serangan Hamas ke Israel pada Sabtu lalu, menurut keterangan dari kantor pers Palestina di Gaza pada Rabu.

Kantor tersebut dalam sebuah pernyataan mengatakan para jurnalis yang terbunuh adalah Said al-Tavil, Muhammed Subh, Hisham en-Nawacihe, Ibrahim Lafi, Muhammed Cergun, Muhammed es-Salihi, Esad Shemlah dan Selame Mime.

Sedangkan dua jurnalis lainnya, Nidal al-Vahidi dan Heysem Abdulvahid, belum ditemukan.

Rumah tiga jurnalis hancur total dan setidaknya 40 kantor media dilaporkan menjadi target serangan udara.

Situasi di Jalur Gaza memanas setelah serangan mendadak yang dilakukan oleh kelompok militan Palestina Hamas ke wilayah Israel.

Israel melakukan balasan dengan meluncurkan serangan udara dan melakukan blokade total terhadap wilayah yang dikuasai Hamas itu, dengan melarang pasokan air dan listrik, yang kian memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah parah.

Setidaknya 2.100 orang tewas dalam serangan itu – 900 warga Palestina dan 1.200 warga Israel.

Jalur Gaza, yang dihuni hampir 2,2 juta orang, telah mengalami kesulitan karena pengepungan Israel yang membatasi akses mereka untuk mendapatkan makanan, obat-obatan, dan barang-barang lainnya sejak 2007.

Sumber: Anadolu

Baca juga: PLO: permintaan pasokan makanan dan obat ke Gaza ditolak Israel
Baca juga: Israel ancam akan bom konvoi pembawa bantuan ke Gaza
Baca juga: MER-C Indonesia: Hentikan segera perang di Gaza

Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023