Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin pagi dijadwalkan bertolak menuju Swedia untuk melakukan kunjungan kerja didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono.
Kepala Negara bersama rombongan dijadwalkan bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah di Jakarta, mengatakan kunjungan kenegaraan ke Swedia dilakukan atas undangan Raja Carl XIV Gustav.
Ia menjelaskan bahwa kunjungan kerja ke Amerika Serikat adalah untuk menghadiri pertemuan kelima Panel Tingkat Tinggi Agenda Pembangunan Pasca-2015 dan menyampaikan laporan akhir Panel kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
Rangkaian lawatan itu, menurut Faizasyah, akan diawali dengan kunjungan kenegaraan ke Stockholm, Swedia, pada tanggal 27--29 Mei 2013.
Selama di Swedia, Presiden Yudhoyono dijadwalkan melakukan kunjungan kehormatan kepada Raja Swedia, Carl XVI Gustaf, melakukan pertemuan bilateral dengan PM Swedia, Fredrik Reinfeldt dan Ketua Parlemen Swedia, Per Westerberg.
"Tentunya kunjungan ini pun akan digunakan untuk semakin memperkokoh kerja sama yang saling menguntungkan, utamanya di bidang ekonomi, lingkungan hidup, dan pendidikan," kata Faizasyah.
Menurut dia, dalam pertemuan tersebut akan dibahas isu-isu yang menjadi kepentingan kedua negara, utamanya di bidang ekonomi, lingkungan hidup dan perubahan iklim, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, riset, dan teknologi.
Dalam kunjungan tersebut, kata dia, akan ditandatangani sejumlah nota kesepahaman, antara lain, di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, dan kesehatan.
Selain pertemuan dengan pejabat tinggi Swedia, Presiden Yudhoyono juga dijadwalkan akan menerima sejumlah CEO perusahaan terkemuka Swedia, antara lain, CEO Business Sweden, CEO IKEA, dan pemimpin perusahaan Investor AB.
Melalui pertemuan tersebut, Faizasyah menambahkan, diharapkan para pelaku bisnis utama Swedia akan semakin diyakinkan atas potensi investasi di Indonesia.
Dari Swedia, Presiden Yudhoyono beserta delegasi akan bertolak menuju New York, Amerika Serikat.
Pertemuan kelima panel tingkat tinggi agenda Pembangunan Pasca-2015 itu merupakan pertemuan terakhir setelah empat pertemuan sebelumnya, masing-masing di New York, Amerika Serikat (September 2012), London, Inggris (November 2012), Monrovia, Liberia (Februari 2013), dan Bali, Indonesia (Maret 2013).
Pertemuan ke-5 Panel Tingkat Tinggi itu, kata dia, akan dipimpin oleh Presiden Yudhoyono dan akan membahas Laporan Akhir Panel serta pengesahan laporan tersebut.
Selanjutnya, Presiden Yudhoyono atas nama Ketua Bersama dan anggota Panel akan menyerahkan laporan tersebut kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Presiden juga akan menghadiri sidang Majelis Umum PBB untuk menyampaikan briefing terkait dengan laporan tersebut kepada Presiden Majelis Umum PBB dan para anggota PBB.
"Pertemuan terakhir Panel di New York yang akan dipimpin oleh Presiden menjadi kulminasi dari proses panjang penyusunan laporan panel terkait dengan visi agenda pembangunan pasca-2015," kata Faizasyah.
Penyampaian Laporan tersebut kepada Sekjen PBB menandai berakhirnya tugas dan mandat Panel Tingkat Tinggi yang ditunjuk Sekjen PBB.
"Sebagaimana halnya MDGs, agenda pembangunan pasca-2015 yang digariskan dalam laporan panel tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan negara-negara dalam menetapkan prioritas pembangunannya untuk jangka waktu 15--20 ke depan setelah tahun 2015," ujarnya.
Bertepatan dengan keberadaan Presiden Yudhoyono di New York, suatu organisasi nirlaba Appeal of Conscience Foundation (AoCF) akan memberikan penghargaan World Statesman Award.
Penghargaan itu diberikan atas berbagai capaian dalam memajukan masyarakat yang demokratis, ikut menciptakan tatanan internasional yang lebih damai, dan dalam mendorong kemajuan yang lebih besar atas penghormatan HAM, kebebasan beragama, dan hubungan antarperadaban.
Presiden dan Ibu Negara beserta delegasi dijadwalkan tiba di Tanah Air pada tanggal 2 Juni 2013.
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013