Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Sao Tome dan Principe, Patrice Emery Trovoada, menyampaikan komitmen kuat Indonesia dalam memperkokoh solidaritas dan kerja sama negara-negara Global South.
"Saya senang kita dapat bertemu untuk pertama kalinya karena Indonesia memang memiliki komitmen yang kuat untuk memperkokoh solidaritas dan kerja sama 'global south' sesuai dengan ‘Spirit Bandung’ 1955," ujar Presiden Jokowi dalam pertemuan perdananya dengan PM Trovoada di Badung, Bali, Rabu, sebagaimana keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden diterima di Jakarta.
Pertemuan bilateral tersebut digelar di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum.
Baca juga: Jokowi: RI dan Mikronesia berbagi peran untuk hadapi tantangan global
Baca juga: KTT AIS Forum hasilkan deklarasi bentuk organisasi perkuat kerja sama
Global South merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk negara-negara berkembang dan kurang berkembang yang umumnya secara geografis berada di sisi selatan bumi.
Sementara itu, PM Trovoada menyampaikan terima kasih atas undangan dari Indonesia kepada Sao Tome dan Principe untuk berpartisipasi dalam KTT AIS Forum.
"Saya sangat senang bisa berada di Bali saat ini. Sekali lagi terima kasih telah mengundang dan mengizinkan kami berbagi sejumlah kekhawatiran yang sama," katanya.
PM Trovoada pun meyakini bahwa dengan kepemimpinan Indonesia, KTT AIS Forum tahun ini mampu menghasilkan sejumlah kesepakatan. Hal tersebut diyakini PM Trovoada karena negara kepulauan dan pulau yang hadir memiliki semangat dalam kerja sama selatan-selatan.
"Kami sangat yakin bahwa Forum AIS dan kepemimpinan Indonesia dapat mencapai banyak hal karena seperti yang Anda sebutkan, kita memiliki semangat kerja sama selatan-selatan," ucap PM Trovoada.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani, dan Direktur Pasifik dan Oseania Kementerian Luar Negeri Adi Dzulfuat.
Baca juga: Jokowi: Ekonomi biru harus dimanfaatkan jadi pilar pertumbuhan
Baca juga: Jokowi: RI pilih tingkatkan kolaborasi di tengah rivalitas
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023