"Jumlah undecided voters dan golput masih relatif tinggi meskipun turun dari survei sebelumnya," kata peneliti CSIS Philip Jurius Vermonte saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Minggu.
Hasil survei CSIS menyebutkan angka pemilih yang belum memiliki keputusan dukungan terhadap parpol peserta Pemilu 2014 mencapai 40,5 persen.
Selain itu, hasil survei menunjukkan angka kecenderungan dukungan terhadap parpol paling besar diraih oleh Partai Golkar, yang kemudian diikuti oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat.
Golkar, dengan persentase 13,2 persen, memperlihatkan tingkat dukungan yang solid sehingga mengindikasikan bahwa partai beringin tersebut merupakan "partai parlemen".
Peringkat jumlah dukungan terbanyak kedua diperoleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebesar 12,7 persen, yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan sejumlah survei CSIS sebelumnya.
"Dukungan terhadap PDIP relatif konstan. Ini menunjukkan bahwa menjadi (partai) oposisi itu tidak berarti mati, justru semakin solid karena harus bertahan bersama-sama," jelasnya.
Sementara itu, dukungan terhadap Partai Demokrat terus mengalami penurunan meskipun partai Pemerintah itu telah berganti kepengurusan.
Pada survei CSIS Januari 2012, dukungan terhadap partai berlambang mercy itu sebesar 11,1 persen. Kini, dukungan itu turun menjadi 7,1 persen yang salah satunya disebabkan oleh konflik internal di dalam tubuh partai itu.
Hasil temuan tersebut didapatkan dari wawancara terhadap 1.635 responden di 31 provinsi di Tanah Air, selama 9 - 16 April. Pemilihan responden dilakukan secara acak bertingkat, mulai dari tingkat kelurahan, RT hingga kepala keluarga.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013